Saturday, June 9, 2007

17 Agustus-an dan upacara bendera

Posted: 17 Agustus 2006

Assalaamu 'alaikum,

17 Agustus-an kali ini terasa sepi. Maklum di rantau orang, pada tanggal tersebut bukan hari libur umum.
Business as usual. Ada juga keinginan ikut upacara sekaligus silaturrahmi di KBRI, tapi kebetulan berhalangan.
Biasanya di bumi pertiwi, 17-an selalu dimeriahkan dengan acara perlombaan. Apalagi tahun ini diikuti
dengan libur panjang selama 5 hari. Lomba lari gundu, panjat pinang, makan kerupuk, belum lagi pawainya,
msaih belum hilang dari ingatan. Di saat-saat itulah, semua yang beda uku, beda agama, beda ras, beda
golongan, beda kepentingan dll, turut bersama-sama merayakan hari nasional terbesar, dengan senyum
tertulus yang pernah mereka pancarkan, meski mungkin himpitan beban ekonomi masih mereka rasakan.

By the way, ingat 17-an, saya jadi ingat tentang upacara bendera. Kira-kira masih ada gak yah dan masih
dijalankan gak yah upacara bendera tersebut? Dulu semasa berstatus pelajar, tiap hari Senin pagi, kami
berpanas-panasan mengikuti upacara bendera itu. Kadang "sebel" juga dengan inspektur upacara
yang berpidato lama tapi membosankan. Gak jarang kalau pelajar yang enak bisa dapat di barisan belakang
lebih suka bikin arisan sendiri. Bukan cuma pelajar, babe yang dulu juga pegawai negeri, setiap tanggal 17
selalu berpakaian Korpri untuk mengikuti upacara bendera.

Konon katanya, upacara bendera itu merupakan "ajaran" dari Jepang yang menjajah kita. Padahal di sekolah-
sekolah Jepang sendiri tidak ada yang namanya upacara bendera. Hinomaru dan Kimigayo sendiri baru diakui
sebagai bendera dan lagu kebangsaan secara resmi pada tahun-tahun belakangan ini. Sebelum tahun 2000,
keduanya belum diakui secara resmi di negeri sakura, walau tetap dipakai sebagai hal simbolis event-event
internasional. Tidak semua orang sana suka dengan Hinomaru dan Kimigayo. Setiap tahun selalu saja ada
pembangkangan dari para pendidik "liberal" maupun "kiri" terhadap penghormatan atas kedua hal ini,
dalam upacara kelulusan siswa-siswa mereka. Seumur-umur, dulu tinggal di sana, gak sekali pun saya lihat
ada upacara bendera yang dilakukan oleh para siswa di sana.

Bagaimana sebenarnya dengan sejarah upacara bendera di Indonesia? Apakah hal itu masih berlangsung hingga kini?
Baik di badan pemerintahan, BUMN maupun BUMS dll. Apa urgensi dari upacara itu, dan adakah urgensinya
untuk tetap diteruskan? Sekedar masukan, di negeri jiran nan mini ini, untuk setiap hari diadakan upacara bendera.

BTW (lagi), apa cara terbaik untuk kembali memupuk rasa kecintaan terhadap tanah air dan rasa nasionalisme?

Wassalaam,

Papa Fariz

No comments: