Assalaamu 'alaikum,
Tentang fenomena muallaf-nya seseorang, adalah suatu hal yang sangat patut disyukuri...
Itu berarti orang tersebut sudah mendapatkan hidayah dari Allah SWT untuk kembali kepada Islam...
Abu Thalib sekalipun, paman Nabi, yang mengasuh dan melindungi Nabi sekalipun, tidak pernah
mendapatkan hidayah terbesar itu, sehingga sampai akhir hayatnya dia tetap bukan seorang Msulim...
Mungkin ada yang bisa menjelaskan hikmah dibalik fenomena Abu Thalib ini, yang sampai akhir
hayatnya bukan pemeluk Islam?
BTW, saya "heran dan prihatin", namun bersikap biarinlah karena itu urusan pribadi, terhadap
fenomena "ulang-aliknya para mantan muallaf". Para mantan muallaf tersebut biasanya masuk Islam
karena hal perkawinan...Agar bisa kawin secara resmi, ya calonnya harus masuk Islam, peduli
apakah nantinya dia akan menjalankan Islam secara penuh dan sadar atau tidak. Yang penting
syarat boleh nikah itu ya mengucapkan kalimat syahadat untuk ber-Islam...Maaf, saya gak
bermaksud menjawil tentang makna hidayah yang didapat mereka...Apakah memang hidayah
sesungguhnya atau hidayah yang pura-pura, wallahu 'alam...Of course, di antara mereka yang
masuk karena nikah, lantas menjalankan Islam dengan sungguh-sungguh juga tidak sedikit...
Tengok saja sosok Neno Warisman dll...Namun barangkali ada yang bisa memberi sedikit
pencerahan mengenai hidayah pura-pura dan sesungguhnya (maaf no offence)...
Saya sendiri memang punya pengalaman pribadi...Murid-murdi bahasa saya dulu, yang orang
Jepang, ada beberapa yang masuk Islam karena pernikahan...Yang bikin "jengkel" kalo lagi
kumpul-kumpul makan, Japanese lainnya ada yang menanyakan ke dia, "Eh, kamu kan
Muslim, gak bisa ini itu dong"...Iya gimana tuh, timpal saya...Namun sambil cengar-cengir,
sang muallaf itu menjawab, "Iya sensei, pokoknya saya Islam, tapi minum alkohol masih jalan
terus...Kalo shalat dan puasa yah gak dijalaninlah...Tapi saya kan masih mending daripada
si fulan...Dia juga masuk Islam, tapi dia masih makan daging babi, sedangkan saya gak lho"...
Ahh, au dehhh...Itu gak cuma 1-2 orang saja lho...Dan sampai sekarang, mereka memang
cuma sekedar Islam, ibadah gak, tapi alkohol, dan daging babi jalan terus...Sang suaminya pun
cuma Islam abangan, jadi gak mendidik lebih jauh, apalagi dia kini bermukim di Bali...
Kalo kita tengok dunia selebritis, mungkin kita bisa lihat kini fenomena DS...Doi dulu
jadi muallaf saat menikah dengan Surya Saputra...Namun kini keluar lagi dari Islam, dan menikah
di gereja dengan seorang penyanyi ngetop berdarah Ambon, berinisial GF...
Masih ingat dengan penyanyi gaek berdarah Ambon, yang bernama BP, yang populer dengan
algi Angin Malam-nya...Dia dulu "sempat Islam", karena menikah dengan Anita Sarawak,
dan kini balik kanan ke asalnya...
Moga-moga itu cuma contoh kecil yang menyimpang saja...Moga-moga yang mayoritas itu adalah
yang benar-benar memeluk, menjalankan bahkan ingin memajukan Islam...
Anyway, hidayah itu mahal harganya, dan dicari-cari...Lantas, mengapa kita yang telah menjadi
seorang Muslim tidak mensyukuri keberadaan kita yang demikian beruntung karena dilahirkan
sebagai seorang Muslim, walau lantaran orang tua kita adalah Muslim??? Syukurilah dengan
menjalankan Islam secara khaffah (penuh dan total)...Bagaimana caranya??? Tanya sama Pak Ustadz,
namun jangan sampai salah pilih yahh, pilihlah ustadz dan bukan "ustadz"...
Wassalaam,
Papa Fariz
No comments:
Post a Comment