Posted: 5 September 2007
Assalaamu 'alaikum,
Semalam sambil iseng-iseng gak berhadiah, meskipun isinya agak sedikit useless, akhirnya bacaan satu bukubisa saya selesaikan lagi. Kali ini tentang operasi inteljen di berbagai negara. Operasi inteljen bentuknyaberagam, namun tak ubahnya seperti tindakan kriminal. Tahapan paling buruk dari operasi inteljen inidan dilakoni oleh beragam pihak adalah level Assasin (pembunuhan gelap). Inteljen di sini bisa berupasuatu negara dengan badan inteljen mereka sebagai perpanjangannya, ataupun "inteljen" dalam kapasitaskelompok baik di domestik maupun lintas negara.
Taukah anda, antara operasi inteljen dan kriminal murni sebenarnya punya persamaan dan perbedaan.Persamaannya adalah, kemungkinan besar yang jadi pelaku kedua tindakan itu adalah pihak yang palingdiuntungkan dari tindakan tersebut. Beda yang pertama adalah tujuannya. Untuk kasus kriminal murnibiasanya tujuannya adalah jangka pendek dan on spot tanpa perencanaan yang rumit, namun operasiinteljen tujuannya biasanya jangka panjang dan direncanakan matang serta penuh rekayasa. Beda lainnya, kalau dalam kasus kriminal murni, pada tahap eksekusi, biasanya yang ada hanyalah "Satu Pisau", yakni pihak yang diuntungkan adalah pelakunya, atau orang yang menyuruh pelaku (pembunuh bayaran),maka dalam hal khususnya assasin operasi inteljen, ada "Dua Pisau".
Dua Pisau? Ya maksudnya, Pisau Satu, adalah sama dengan kasus kriminal murni, yakni korbandibunuh langsung oleh pihak yang berkepentingan, karena memang dia adalah target operasi. Untuk halini, yang membedakan dengan kasus kriminal biasa, target operasi biasanya high profile person, yakniorang ternama, namun dianggap musuh negara/kelompok, atau dianggap membahayakan. Lain dengankasus kriminal murni yang justru korbannya kebanyakan orang biasa.
Pisau Dua adalah tindakan itu dilakukan untuk memancing hujatan pada pihak lain yang sebenarnyamusuh dari pelaku. Orang Jawa bilang, nyilih (minjem) tangan orang lain untuk menampar sang musuh.Intinya tetap sama, yang paling diuntungkan adalah dalang dari semua itu, sedangkan yang dirugikanadalah sang musuh yang justru tidak melakukan tindakan itu. Korban pada Pisau Dua bisa berupahigh profile person seperti pada Pisau Satu, bisa pula kumpulan orang banyak dan dilakukandengan cara yang menghebohkan. Pada Pisau Dua biasanya berujung pada adanya Tuduhan sampai ke Vonis kepada pihak tertentu dimana fakta dan data mungkin saja bisa direkayasa, tetapi jugameninggalkan ujung lainnya yang berupa Dugaan kepada pihak yang lain, dimana fakta dan datanya sulit dibuktikan karenanya selamanya tetap berupa sebuah dugaan.
Operasi inteljen selalu sulit dibuktikan dan para pelaku maupun bukti biasanya lenyap tanpa bekasatau dilenyapkan. Karena sudah diatur penuh rekayasa, begitu mission completed, maka harus dilakukanproses cuci tangan untuk mencegah agar tuduhan tidak berbalik ke pelaku. Makanya adalah hal yangbiasa kalau terjadi bantahan dari pihak tertuduh. Dan akhirnya memang banyak operasi inteljenyang berakhir tetap sebagai unsolved mysteri (misteri yang tak terpecahkan) dan yang ada hanyalahpada sampai tahapan dan dugaan-dugaan tapi sulit sekali dibuktikan kebenarannya.
Pelaksanaan operasi inteljen memang cukup rumit. Selain agen-agen eksekutor harus terlatih, diperlukanjuga para traitor alias pengkhianat dari kubu musuhnya yang ditanamkan dimana-mana, baik sebagai agen pendukung operasi atau bahkan sebagai agen eksekutor langsung. Karena memakai traitor,justru operasi inteljen ini juga rawan dikhianati. Keberadaan agen ganda dalam operasi kontra inteljenadalah suatu hal yang lumrah terjadi dan acap kali menggagalkan suatu operasi inteljen. Bahkan boleh jadi para agen saling mengawasi dan diawasi satu sama lain, tanpa masing-masing tau siapa pengawasnya,dan ini diadakan demi meminimalisir apa yang namanya pengkhianatan dari orang dalam.
Contoh sederhana dari kasus Pisau Satu adalah kasus terbunuhnya mantan agen KGB Litvinenkho di Inggris. Litvinenko adalah mantan anggota KGB yang kini jadi penentang keras Putin dan menuduh KGB berada di balik banyak aksi teror selama ini. Kontan saja tuduhan atas kematian Litvinenko langsungditujukan kepada Putin dan KGB, karena siapa lagi yang berkepentingan atas matinya pembelot ini.
Sedangkan contoh kasus yang ditenggarai Pisau Dua adalah tewasnya PM Lebanon Rafik Haririyang menentang pendudukan Suriah di sana. Tentu saja tuduhan lantas dijatuhkan pada Suriah, denganmemakai asumsi Pisau Satu, dimana Rafik adalah lawan politik Suriah. Namun tak sedikit pihak yangjustru memakai asumsi Pisau Dua. Yakni sebenarnya yang beruntung dalam hal ini adalah Israel danAS, dimana mereka memang terutama belakangan ini menyuarakan secara keras agar Suriah segeraangkat kaki dari Lebanon. Kematian PM Rafik ini memang akhirnya menjadi justifikasi PBB untukmenekan Suriah angkat kaki dari sana.
5 tahun lalu, di Taiwan, saat kampanye Pilpres, terjadi peristiwa penembakan terhadap presidenTaiwan kini, Chen Suibian. Adakah pihak oposisi atau penentangnya sengaja melakukan operasiPisau Satu untuk membunuh Mr. Chen yang dibencinya? Nyatanya peluru cuma menyerempet sajadan tidak luka parah. Efek dari peristiwa ini, simpati rakyat malah justru meningkat di saat-saatakhir hingga Mr. Chen pun yang tadinya underdog malah berbalik menang. Dengan realita ini,banyak pihak menuduh ini adalah operasi Pisau Dua, dimana yang meraup keuntungan justruMr. Chen. Penembakan itu "sengaja tidak mematikan" dan tak lain hanyalah untuk meraih simpatisemata, dan hasil akhirnya Mr. Chen memang terpilih kembali.
Bagaimana dengan peristiwa-peristiwa lain, termasuk peristiwa di dalam negeri kita, yang merupakan peristiwa menghebohkan, dan ditenggarai juga sebagai hasil operasi inteljen?Silahkan tebak dan telaah sendiri, apakah hal itu adalah operasi Pisau Satu ataukah operasiPisau Dua.
1. Peristiwa G30S/PKI kalau memakai asumsi Pisau Satu, maka pelakunya adalah PKI.Namun kalau memakai asumsi Pisau Dua, ya silahkan duga deh. Yang jelas sejak itu ada pihakyang berkuasa lama, dan pembangunan kita mengalami percepatan, namun konsesinya banyak,seperti misalnya Freeport dll. Gak tau siapa Mr. X itu kalau memang operasi Pisau Dua.
2. Peristiwa Kerusuhan 98. Dalam asumsi Pisau Satu, siapakah tertuduhnya, dan kalauasumsi Pisau Dua, siapakah tertuduh dan siapa terduganya? Silahkan ditebak sendiri.
3. Kasus Munir. Menurut asumsi Pisau Satu, sudah jelas ada pihak yang "tertembak".Namun di asumsi Pisau Dua, lain lagi ceritanya. Mana yang benar, Pisau Satu atau PisauDua, wallahu 'alam dan silahkan tebak sendiri.
4. Peristiwa 911 alias hancurnya menara kembar WTC di New York, kalau memakai asumsiPisau Satu, maka tuduhannya adalah Al Qaedah. Namun kalau memakai asumsi Pisau Dua,no comment deh. Yang jelas semenjak itu perang terhadap teroris makin berkibar danberujung pada penjajahan Irak dan Afghanistan dll.
5. Peristiwa bom-boman di nusantara. Menurut asumsi Pisau Satu, maka tertuduhnyaadalah para militan penebar kebencian. Tapi di asumsi Pisau Dua lain, dan silahkan ditelaahefek dan akibat dari peristiwa bom-boman di tanah air. Pisau Satu atau Pisau Dua, silahkantebak sendiri.
6. Terjeratnya bangsa kita dalam hutang lebih dari 1200 trilyun rupiah (nyaris 2x APBN).
Asumsi Pisau Satu, maka yang salah yang minjem dan korup. Namun menurut asumsiPisau Dua, itu sudah direkayasa agar sampai tahapan ke sana, hingga berutang terussampai tak mungkin terbayar serta didapatkan konsesi yang jelas bagi dalam di balikPisau Dua.
Dan banyak lagi contoh lainnya.
Yang jelas mau Pisau Satu atau Pisau Dua, mau halus atau kasar mainnya, teori persamaankriminalitas murni dan operasi inteljen tetaplah satu, yakni:"Mereka yang paling diuntungkan itulah kemungkinan besar dalang dan pelaku di baliksemua kejadian itu".
Masalah Pisau Satu dan Pisau Dua memang tak terlalu penting untuk kita ketahui, karena hal ini tidak terkait langsung dengan kehidupan kita secara pribadi. Namun paling tidakbisa jadi "hiburan" sekaligus referensi kecil apabila lagi-lagi terjadi kehebohan yangjanggal dan ridiculous. Fakta dan realita memang akhirnya menyatakan bahwa suka ataut idak suka, operasi inteljen itu ada dan sungguh-sungguh terjadi di sekitar kita.Sebagai individu memang tak terkait langsung, namun sebagai keutuhan suatu komunitasatau bangsa sekalipun, kewaspadaan tentang hal begini perlu dipikirkan, karena kalautidak selamanya kita akan menjadi LOSER.
Menjadi negara yang terjerat hutang yang hampir musykil dibayar, menjadi negara yangdiberitakan sarang teroris dan tidak aman hingga investor enggan masuk dan menjadinegara yang kekayaan alamnya melimpah ruah namun konyolnya dirampok habis-habisanoleh bangsa asing dan rakyatnya tetap miskin, suka atau tidak suka adalah suatu buktidan fakta bahwa kita adalah THE REAL LOSER. Akankah kita mau menjadi the realloser melulu? Akankah kita mau jadi pecundang terus-menerus? Akankah kita lagi-lagimenafikan fakta bahwa operasi inteljen itu ada dan mungkin menggerogoti kita?
Silahkan ditelaah dan dipikirkan sendiri. Tebak-tebak Pisau Satu dan Pisau Dua memangbagaikan tebak-tebak buah manggis. Gak pasti, gambling dan sedikit menghibur. Namun dibalik tebak-tebak Pisau Satu dan Pisau Dua, sesungguhnya di situ ada kunci agarkita gak jadi Forever The Real Loser. Cukuplah mungkin generasi kita yang jadi loser,namun ada baiknya kita punya perencanaan dan rekayasa supaya anak cucu kita gakjadi real loser seperti kita ini. Barangkali mereka justru akan menjadi sang Pemenangnantinya. Gimana caranya? Ya kita pikirkan dong rame-rame, kan kita dikarunai akaldan pikiran oleh Yang Maha Kuasa.
1 comment:
Blognya bagus isinya.
Mudah mudahan bisa dilanjutkan menjadi website yang proffesional
Post a Comment