Saturday, October 27, 2007

Fakta sabun-sabunan

Posted: 16 Juli 2007

Semoga gak mengurangi keasyikan pertandingan pada hari Rabu, 18 Juli nanti. Pokoknya KITA HARUS MENANG, biar gak terkena kemungkinan disabun-sabunin. Tentang sabun, saya jadi inget pas pertandingan Tiger Cup beberapa waktu lalu. Waktu itu yang tanding adalah Singapore vs Indonesia. Saat itu keduanya sama-sama punya poin 4, dan Singapore unggul selisih gol, soale mereka menang 11-0 atas Laos dan kita cuma menang 3-1. Pertandingan lainnya adalah Vietnam yang hampir pasti menang dengan skor telak atas Laos.

Apa komentar orang sini? Mereka cuma cengar-cengir, katanya percuma, Indonesia gak bakal lolos. Itu kesalahan kita kenapa cuma bisa seri lawan Vietnam. Lawan S'pore, jangan harap menang. S'pore menang besar dengan skor aneh lawan Laos, dimana Vietnam gak akan mungkin bisa mengulang skor itu, sehingga S'pore bakal jadi juara grup.

Kalau S'pore jadi juara grup, maka mereka akan ketemu Malaysia. Setting-nya begitu. Singapore-Malaysia bakal ramai daripada Indo vs Msia. Di partai rivalitas jiran, bandar judi akan senang sekali, dan akan banyak yang taruhan. Orang Spore juga akan exciting, dan lagipula Tiger Beer, yang sponsor utama, adalah perusahaan Singapore. Piye toh?Nyatanya memang kejadian. Indonesia cuma seri lawan Singapore, dan Singapore jadi juara grup. Asal tau aja, koran-koran sini udah nulis, sebelum Indo bertanding dengan Spore, menulis tentang Cause Way game, alias Spore vs Msia. Padahal itu belum bertanding lho. Obvious banget kan, diaturnya. Makanya teman orang China sini yang gambler runner dah ketawa-ketawa aja sambil bilang kita gak bakal menang lawan mereka.

PSSI sendiri akhir 90-an pernah dihukum oleh FIFA karena main sabun- sabunan enggan "mengalah" kepada Thailand agar gak ketemu tuan rumah Vietnam. Yang pandir waktu itu, pemain kita dengan obvious sekali menendang bola ke gawang sendiri. Harusnya kalau mau bersandiwara dan bikin gol sendiri, ya profesional dikitlah. Tapi itu PSSI masa lalu, BEDA dengan PSSI yang jagoan kita semua. Itu untuk kelas ASEAN, bagaimana untuk kelas di atasnya?

Piye toh dengan realita ini? Main sabun memang acap terjadi. Ingat gak di Piala Dunia 1998, saat Spanyol menangis meski di partai akhir menang 6-0, namun tetap tersingkir. Ini karena Bulgaria dan Paraguay main sabun untuk seri. Kamerun pun merana saat disingkirkan oleh sabun Jerman dan Austria di PD 1982. Dan banyak lagi fakta yang mengetengahkan bahwa sabun-sabunan sudah biasa. Apalagi ini, sesama Arab, kemungkinan untuk main sabunnya besar banget. Makanya kita harus menang biar gak tergantung nasibnya pada orang lain.

Ya lihat nantilah. Moga-moga Arab-arab itu mau menjunjung tinggi Fair Play dan Sportivitas, serta bertarung hidup mati demi harga diri. Namun kalau ada acara sabun-sabunan, yahh jangan kaget lah. Whatever, yang terpenting buat kita adalah KITA HARUS MENANG. Setuju???

VIVA INDONESIA.

Wassalaam,

Papa Fariz
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
FS Account: boedoetsg@hotmail.com

No comments: