Posted: 2 Oktober 2007
Assalaamu 'alaikum,
Seperti sudah diprediksikan semula, Bang Yos, Gubernur DKI Jakarta, akhirnya memproklamirkan dirinya siap bertarung di Pilpres 2009. Bukan apa-apa, boleh jadi Bang Yos penasaran, Pak SBY dulunya cuma bawahannya, dan cuma jadi Kasdam Jaya, yang ngurusin urusan teritorial di belakang meja. Kok beliau yang bawahannya bisa jadi presiden? Lantas kenapa saya ngga'? Saya pasti lebih mampu dari Pak SBY, mungkin gitu kali pikirnya.
Memang dibandingkan Pak SBY, Bang Yos lebih berpengalaman sebagai komandan, karena acap kali menjadi panglima. Bisa dilihat dari bedanya cara pengambilan keputusan serta pemikiran terhadap suatu masalah. Bang Yos memang tipikal pengambil keputusan. Pokoknya putuskan dulu dan jalanin, peduli amat dengan komentar sana-sini. Dengan kebandelannya ini, lahirlah moda transportasi Busway, yang awalnya dibenci sana-sini tapi kini malah didukung. Dan akhirnya memang Bang Yos, menjadi sosok yang dibenci sekaligus didukung, dan termasuk salah satu Gubernur DKI Jakarta yang legendaris.
Kalau Pak SBY adalah sosok pemikir dan konseptor. Dari dulu di militer, beliau memang tidak menjadi panglima, melainkan lebih banyak bertugas di bidang teritorial alias berpikir di belakang meja. Jangan heran, kalau gerak beliau dibilang lamban dan menggemaskan, terkesan kurang tegas dan wibawa keputusannya sering dicuekin. Walau memang gak sedikit langkahnya yang sukses dan patut diacungi jempol. Karena lamban dan "kebanyakan mikir dulu", Pak SBY sering dituding gemar tebar pesona. Satu lagi sisi positif beliau, Pak SBY ini (mungkin) tidak memanfaatkan aji mumpung, seorang yang idealis nan serta sosok yang sanggup menterjemahkan nilai idealisme, sabar dan mau berkorban.
Tiap orang memang ada kelebihan dan kekurangannya. Kira-kira mana yang lebih mumpuni memimpin bangsa kita? Kalo dilihat dari bersih dan jujurnya, IMHO, saya kok cenderung ke Pak SBY. TANYA KENAPA. Masalah lamban atau gak, itu tergantung persepsi dan perspektif yang ngeliat. Nyari orang yang bersih dan jujur itu rada susah di jaman sekarang. Sebel aja liat orang ber-KKN ria. Bukan apa-apa, KKN itu juga melanggar asas keadilan. Kita tau dengan kerja sedemikian keras dalam satu jam kita dapat sekian. Tapi kalo KKN? Enak banget ongkang-ongkang kaki, duit bisa masuk begitu. Kalo orang itu pintar dan kerja keras, lantas jadi kaya, ya gak masalah karena dia deserve for it. Tapi kaya dari KKN memang menjengkelkan, karenanya hati ini lebih senang dengan orang yang lebih "bersih".
Ataukah mungkin jaman kini sudah lain? Di masa kini lebih diperlukan sosok pemimpin yang tegas dan cekatan lagi "bandel". Korupsi dah mendarah daging di kita, dan buktinya masih gak hilang sampai sekarang. Lebih baik gak papa korupsi dikit asal negeri kita bisa cepat maju. Apalagi orang kita banyak yang stubborn. Kalo gak diatur oleh pemimpin yang "bandel" susah rasanya. Yang mana yah yang enak dan terbaik?
Hmm, saya pun berandai-andai lebih jauh. Andai saja ada orang dari sipil yang sangat mumpuni, tentulah dia bisa dijadikan pilihan terbaik. Sipil ini bukan cuma memiliki visi, seperti Mahathir dan Lee Kuan Yew, melainkan juga orang yang kuat dan sanggup mengendalikan militer. Bukan apa-apa, kalau pemimpin sipil gak ada wibawa bisa bahaya nantinya andaikan sang lalat ijo gak mau dikandangin. Yaa, entahlah karena sosok itu mungkin baru datang entah "berapa puluh tahun" ke depan. Pilih ajalah yang ada di depan mata, the best among the worst. What to do? Yang penting kalau sudah milih janganlah menyesal. Kalau yang terpilih bukan jagoan kita, tetaplah kita commit untuk mendukungnya, karena memang mayoritas rakyat yang memilihnya.
Gimana menurut anda, SBY atau Bang Yos, ataukah malah Bu Mega, ataukah calon lain ataukah Golput saja?
Wassalaam,
Papa Fariz
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
FS Account: boedoetsg@hotmail.com
No comments:
Post a Comment