Posted: 1 September 2006
Assalaamu 'alaikum,
http://www.eramuslim.com/ust/fqk/44f6476a.htm
Saya pribadi gak habis pikir bagaimana mereka yang kuliah di universitas keagamaan malah bertingkah "menjijikkan" terhadap fenomena yang "menjijikkan" ini.
Seingat saya, dulu pernah saya forward isi lengkapnya dari sipnosis tentang artikel tentang perbuatan kaum-nya Nabi Luth yang dikutuk Allah SWT.
Biasanya mereka selalu berlindung di balik dalih hak asasi manusia dan kebebasan, padahal perbuatan nista itu bukan hanya berdosa besar, melainkan juga dilaknat Allah.
Namun asal tau saja, beberapa waktu lalu, Kyai yang mantan Presiden kita, malah meramaikan pemilihan kontes Miss Waria.
Lantas, secara terang-terangan, kisah tentang kaum Gay, justru meledak via film yang berjudul "Arisan", dan kini telah ditayangkan dalam bentuk sinetron.
Dan tanpa malu-malu, kini para pelanggar kodrat Tuhan tersebut berani mengadakan gathering di berbagai cafe-cafe secara terang-terangan, di mana dulu kasusnya sempat ramai karena diusir oleh para Pemuda Muslim di Yogya.
Ada tambahan fakta yang menyedihkan lagi.
1. Indonesia ternyata surganya pedofilia, terutama di daerah wisata seperti Bali.
Bulan lalu, ada turis gaek pria dari Aussie yang ditangkap karena kasus pedofilia yang mengincar, justru, anak laki-laki.
2. Di Sumatera, khususnya Riau, pernah heboh kasus di"mangsa" dan dibunuhnya belasan bocah lelaki, tentunya oleh mereka yang memiliki penyimpangan seksual.
3. Anak-anak jalanan, yang pria sekalipun, kini kalau jam 9 malam, diharuskan pulang oleh orang tuanya, karena kalau tidak, mereka akan "dimangsa" oleh rekannya yang lebih kuat dan kebelet pengen gituan namun gak punya duit buat main dengan PSK dan takut dituduh, maaf, memperkosa, apabila korbannya adalah bocah wanita.
4. Asal tau saja, para gadis yang senang dugem, termasuk para selebritis, banyak yang terjangkit penyakit AC/DC.
Mengapa hal ini terjadi? Jawabannya simpel.
Pengaruh globalisasi serta masukan dari luar yang tidak terkontrol serta menstimulus mereka, membuat mereka coba-coba.
Setelah itu banyak yang jadi hiper.
Banyak gadis yang main dengan lawan jenisnya dengan memakai pengaman. Namun gak sedikit pula para gadis yang malah mengincar rekan sejenisnya, karena dengan demikian mereka dapat terhindar dari resiko kehamilan.
5. Gak sedikit di antara para selebritis kita yang menyimpang.
Banyak lelaki yang bergaya feminim, serta bangga disebut pria metroseksual, dan banyak wanita yang "menyikat" siapa saja asalkan puas, tak peduli dari "spesies"nya atau bukan.
Na'udzubillah min Dzalik.
Tapi itulah fenomena yang berkembang di antara masyarakatkita.
Sindirannya, kini sangat susah untuk mencari seorang, maaf, virgin di antara gadis-gadis yang hidup bebas, apalagi yang senang Dugem.
Yang paling bisa diharapkan adalah mereka yang berbusana tertutup.
Memang sudah fitrahnya, wanita baik-baikadalah untuk pria baik-baik, and vice versa.
Kini bagaimana solusi yang terbaik untuk mengatasi dekadensi moral seperti ini?
Kalau ditarik ke hal yang lebih umum, RUU APP sendiri kini akhirnya mandek di jalan,
tanpa alasan jelas, dan ditentang dengan alasan mengekang kebebasan, tak sesuai dengan budaya bangsa serta memecah belah bangsa.
Semoga bangsa kita tidak ditimpa azab "bumi di balik", seperti yang dialami oleh kaum Sodom dan Gomorah di masa Nabi Luth dulu.
Jangan sampai bangsa yang udah susah ini, malah tenggelam menjadi rusak akhlak dan moralnya.
Benar-benarmengerikan dan menjijikkan.
Wassalaam,
Papa Fariz
No comments:
Post a Comment