Posted: 13 Desember 2006
Assalaamu 'alaikum,
http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/indexphp/detik.read/tahun/2006/bulan/12/tgl/13/time/073207/idnews/719380/idkanal/10
Pak Hidayat Nur Wahid (HNW), Ketua MPR yang juga mantan Presiden PKS, secara tegas menolak pernyataan Soros tentang Palestina.
Menurut Pak HNW, Palestina tidak memerlukan dukungan dan bantuan dari Soros.
Apa yang dinyatakan Soros, lebih terkait dengan kepentingan usahanya, dan bukan untuk kepentingan rakyat Palestina, demikian lanjut beliau.
Bahkan Soros sendiri secara terang-terangan menyatakan bahwa Hamas adalah penghambat perdamaian di Palestina.
Namun, sebaliknya, Soros yang bergerak dengan LSM bernama Open Society Institute, yang konon bergerak di bidang kesehatan dan beasiswa, nekat mengandeng Muhammadiyah untuk bekerja sama, dengan alasan bergerak di bidangyang sama pula.
Din Syamsudin, Ketua Umum PP Muhammadiyah, bahkan menyatakan pula tidak takut dikritisi akibat bertemu dengan Yahudi yang satu ini.
Yang menarik untuk dicermati:
1. Apakah tidak ada udang di balik batu dari apa yang dilakukan oleh Soros ini?
Apakah dia memang benar-benar insyaf dalam artian memang tulus dan ikhlas mau membantu rakyat Palestina?
Apakah memang ada manfaat dari usahanya?
Bolehkah kita berburuk sangka dalam kasus ini?
2. Ataukah kedatangan beliau pada akhirnya akan mengadu domba di antara sesama pemimpin Muslim di nusantara?
Pak HNW dan Pak Din, keduanya pimpinan ormas Islam besar.
Semoga cuma sekedar beda pendapat, dan tidak membesar.
Walau mungkin akan timbul pandangan miring mengenai Pak Din dan mungkin berikut ormas yang dipimpinnya.
Atau jangan-jangan memang ditujukan untuk mengadu domba di antara kita?
3. Andaikan memang Soros benar-benar insyaf dan ikhlas, apakah layak bergandeng tangan dengan Yahudi satu ini, sedangkan kita sudah tau bahwa Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepada Muslimin sebelum kaum Muslimin mengikuti millah mereka?
Barangkali ada yang bisa memberikan referensi mengenai hal ini agar lebih jelas konteksnya dalam artian batasan mana yang membolehkan kita kerja sama dan mana yang tidak.
Karena dalam hal muamalah, kita tidak terlepas dari bersinggungan dengan mereka, dan satu sama lain kadang saling membutuhkan di dalam urusanduniawi.
Maksudnya agar tidak terjadi kesalahan penafsiran.
4. Sebagai catatan, Soros lah yang dituding sebagai penyebab terpuruknya ekonomi Asia melalui krisis mata uangpada tahun 1997.
Kejadian ini melahirkan peruahan radikal di Asia.
Banyak pihak yang menenggarai krisis itu semata adalah rekayasa besar dari pihak-pihak besar di belakang dengan memakai Soros yang kaya sebagai perantara.
Pemborongan mata uang secara besar-besaran dan mendadak, meruntuhkan pondasi ekonomi, terutama kita,yang memang sesungguhnya rapuh.
Pada akhir dekade sebelumnya, kita dibiarkan berhutang besar-besaran.
Ketika hutang mau jatuh tempo, tidak-tiba mata uang menghilang dari pasaran karena diborong, dan ini menyebabkan nilai rupiah amblas blas blas.
Akibat akhirnya sudah tau semuanya.
Kini Soros mau mencuci dosanya.
Yakinkah anda dengan "niat sucinya".
Itu aja deh. Barangkali ada yang mau comments atau mengeluarkan uneg-uneg.
Wassalaam,
Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com
No comments:
Post a Comment