Posted: 13 Desember 2006
Assalaamu 'alaikum,
Kutipan komentar dari seorang teman di milis jiran, tentang menangnya calon GAM:
Seorang teman perempuan di Aceh, sewaktu kampanye ke desa desa di Aceh Utara, beliau di ancam oleh mantan orang GAM yang ada di desa itu.
Semua kelengkapan kampanye pendukung salah satu calon Gubernur diambil, dan bagaimana dia diancam.
Mantan orang GAM itu bilang "Kami memang sudah tidak bersenjata, tetapi kami masih bisa potong leher kalian".
Di beberapa desa lain juga sudah diancam, kalau tidak memilih calon gubernur tersebut, akan meledak bom dimana mana, nah lo ?
Dan mungkin ada beberapa berita lagi sejenis namun belum (tidak) muncul ke permukaan dengan beragam alasan.
Walau begitu para petinggi kita bersikap arif dan mengajak semua pihak juga arif terhadap kemenangan mereka.
Setau saya, GAM itu bukan organisasi berdasarkan agama, melainkan organisasi sekuler juga.
Kita lihat saja nanti, apakah naiknya gubernu rdari GAM, akan diikuti fenomena naiknya rekan-rekan mereka ke jabatan eksekutif, yang mana merupakan sesuatu hal yang lumrah di nusantara.
Apalagi, boleh jadi mereka akan berkilah sebagai balas jasa, karena bukankah karena mereka maka Pilkada seperti ini ada di Aceh.
So mereka menuntut reward.
Yang kasian "orang Indonesia" aja, khususnya militer.
Kalau "ngegetok"orang sedikit, lantas dibilang melanggar HAM, dan dunia internasional beserta aktivis HAM kita akan riuh rendah menyikapinya.
Tapi kalo GAM yang "ngebalok",sejak dulu, "gak dianggap" melanggar HAM.
Sama kasiannya dengan Polisi atau TNI saat berhadapan dengan para demonstran.
Ngegebuk dikit, langsung dianggap melanggar HAM berat, dipidana dll.
Tapi kalo mereka yang digebukin, bahkan dianiaya sampai mati, gak dibilang sebagai pelanggaran HAM.
Paling banter, cuma pelaku kriminal.
Memang sih sering kali perlakuan aparat juga keterlaluan.
Tapi mereka juga manusia, yang meskipun dituntut profesional, tapi tetap punya perasaan dan emosi.
Kasian deh lo "Nusantara", khususnya pemerintahnya dan perangkat pengamannya.
Hilang kemana tuh HAM dikau?
Kadang gak tega aja, suatu tindakan atau pernyataan yang seharusnya perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban umum, tapi tidak bisa diejahwantakan, karena takut dianggap melanggar HAM, demokrasi dan kebebasan.
Kalau mau contoh lainnya, ya kasus Playboy.
Pemerintah jadi kucing emprit dan gak berani melarang dengan "behind reason" takut dibilang gak demokratis, melanggar HAM, dan melanggar kebebasan.
Padahal definisi ketiganya masih absurd dan tergantung pada siapa yang mendefinisikan.
Repotnya lagi, memang selama ini kita punya pengalaman jelek bahwa para penguasa sebelumnya dengan dalih ketertiban umum dan keamanan nasional, mereka menekan HAM, demokrasi dan kebebasan.
Makanya banyak rakyat yang udah sebel berat dengan bullshit beginian.
Akhir kata, kita ini memang mengidap phobia.
Phobia "TAKUT DIKATAIN MELANGGAR HAM".
Makanya security jadi amburadul, dan GAM saja berani jauh bertingkah, serta banyak orang yang jadi bersikap seenak udelnya.
PS: Mohon penjelasan apa definisi sesungguhnya dari demokrasi, HAM dankebebasan, serta kasih tau bagaimana solusinya apabila ada perbenturan antara HAM dkk dengan hal ketertiban umum/nasional.
Wassalaam,
Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com
No comments:
Post a Comment