Sunday, June 10, 2007

Akhir era parodi Republik Mimpi kah?

Posted: 2 Maret 2007

Republik Mimpi yang ditayangkan di Metro TV, yang dulunya bernama Republik BBM, di Indosiar, kini mengalami masalah terancam disomasi oleh Menkominfo, sudah ada organisasi masyarakat lain yang mensomasinya dan Sampoerna Grup mengundurkan diri sebagai sponsor utamanya.

Republik Mimpi adalah acara parodi politik yang digagas oleh Effendy Ghazali dengan starring Butet Kertarajasa (dulunya Taufik Salvalas) sebagai "presiden SBY", lalu Jarwo Kwat (dulunya Kelik) sebagai "wapres JK", dan dulu didukung oleh Denny Padyangan. Sempat mencuat gara-gara dulu disentil oleh Wapres beneran, JK.

So, yang sekarang ini, apakah beneran mau disomasi ataukah "iklan gratis" lagi sih, karena popularitasnya udah kalah oleh Empat Mata-nya si Tukul? Parodinya memang kocak, walaupun boleh dibilang "sarkasme" (bukan level ironi). Alasan Pak Sofyan mau men-somasi adalah karena acara ini tidak mendidik dan mengolok-ngolok Presiden yang juga merupakan simbol negara. Tapi menurut pihak penyelenggaranya, ini zaman reformasi Bung! Gak boleh adapengekangan kebebasan berpendapat.

Trus mana dong yang bener? Apakah di zaman reformasi ini semuanya boleh bebas, bahkan dalam artian bebas terbatas (limitnya cuma sky saja)? Ataukah ini cuma paranoid pihak berkuasa aja yang gerah dikritik?

Tapi sumpah dehh, acara beginian gak bakal diijinin di Singapore. Halah, jangan kan gini, ngomong keseleo, tanpa bukti yang akurat, apalagi kalot entang LKY, bisa-bisa disomasi sampai bangkrut tuh, seperti kasus pemimpin oposisi di sini sewaktu Pemilu lalu. Kira-kira produser acara ini berani gak yah bikin extension ke negeri Singa, aliasb ikin Republik Mimpi versi Singapore? Hayo-hayo siapa berminat? Bisa-bisa "digantung" tuhh.

Wassalaam,

Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com

No comments: