Saturday, June 9, 2007

Dugaan nakal skenario global

Posted 11 November 2005

Assalaamu 'alaikum,

Ada dugaan "nakal" dari seorang teman, bahwa bom-bom di Jakarta gak akan berhenti, karena boleh jadi
telah dirancang sedemikian rupa, dalam skenario global, agar Islam tetap selalu didiskreditkan dan
diidentikkan dengan teroris.

Bukankah tewasnya Dr. Azahari dibarengi dengan lepasnya Umar Al Farouq, dari penjara militer
maha ketat milik AS di Afghanistan? Jadi kalau ada teror bom lagi, kini kambing hitamnya bukan Pak Doktor lagi,
melainkan Umar Al Farouq. Jangan kaget kalau nanti diberitakan Umar (ataupun rekannya) telah menyusup
ke Indonesia untuk melanjutkan teror di sini. Teror yang sebenarnya skenario global menuju perang
peradaban nantinya.

Apalagi, konon, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dengan potensi yang
maha dahsyat, gak akan pernah dibiarkan tumbuh berkembang dan kuat. Biarlah potensi kekuatan Islam
itu terus terbelenggu dan terkapar tak berdaya dengan kondisinya. Antara lain dengan diremukkannya
ekonominya (sampai-sampai seorang Soros pun turun tangan menghancurkan kurs rupiah), diganggu
ketenangannya, dan dipecah belah dengan diadu domba satu sama lain.

Namun ada satu hal yang kini juga jadi pertanyaan besar, banyak pakar yang meragukan bahwa Bom Bali 1
yang maha dahsyat, berikut pula bom-bom di Hotel JW Mariott, Kedubes Ausiie dll, sebagai bom karbit
(bom dari bahan pembuat karbit/potas), yang dibuat oleh Dr. Azahari dkk. Dilihat dari efek ledakan,
residu dll, beberapa pakar meragukannya. Bahkan mas Amien Rais sendiri menantang agar disediakan
3 ton bahan karbit (bukan cuma 500 kg seperti yang diperkirakan pada Bom Bali 1), untuk dibuat dan
diledakkan di lapangan terbuka. Apakah efeknya nanti akan sama dengan Bom Bali 1?

Kalau keraguan itu benar, lantas siapakah Amrozi, Imam Samudera dkk, yang mendeklarasikan dirinya
sebagai pembuat bom dan penebar teror itu? Apakah mereka justru malah antek-antek negara adi daya
sendiri, seprti kini orang mencurigai bahwa Umar Al Farouq adalah justru agen CIA yang ditanam?

So, Wallahu 'Alam Bissawab. Azahari, Amrozi dkk, yang pelaku sebenarnya, ataukah ini merupakan
skenario global menuju perang peradaban? Paus yang baru pun sudah menyiratkan hal itu.
Saat Turki mengajukan diri masuk ke EU, Paus dari Jerman ini mengomentari bahwa Eropa adalah
peradaban Kristiani, edangkan Turki adalah negeri Muslim, so tak mungkin menyatu ke EU.
Pertanda dimulainya segregasi di dunia kah ke arah skenario global itu?

Ok, deh, menarik juga dugaan "nakal" dari sobat lamaku itu. Any comments? Maaf kalau tidak sependapat.

Wassalaam,

Papa Fariz
sorrykepanjanganemailnyapadahalayebukanpakarapaapa

No comments: