Saturday, June 9, 2007

Mental Penjajah

Posted: 26 November 2004

Lebaran lalu, gue sempat bertandang ke rumah seorang relatives in law,
dimana beliau mencari nafkah dengan membuka warung di rumahnya...
Beliau mengeluh dagangannya makin sepi, karena para pembeli banyak
yang beralih ke Carefour, Alfamart dll, pendeknya toko grosir ataupun
convenient store...

Untuk bersaing dengan Carefour (dan sejenisnya) pun terasa amat berat...
Harga beli yang dia dapat dari pabrik, sama dengan atau lebih besar
daripada harga jual produk tersebut di toko besar...
Hal ini bisa terjadi karena toko besar membeli barang dalam jumlah sangat
besar...Mereka punya modal besar dan berani keep stock dalam jumlah
yang besar pula...Sedangkan warung??? Modalnya sedikit, ibaratnya
mereka beli secara ketengan, dan belum tentu berani keep stock...

Sudah tentu beli dalam jumlah ribuan dengan jumlah puluhan berbeda...
Harga beli dari pabrik antara warung dan toko besar jadi berbeda...
Karena itulah harga jual di toko besar jadi lebih murah...
So, bagaimana bisa bersaing??? Si Bapak cuma bisa pasrah, barangkali
di dagangan lain ada rejekinya, itulah harapannya...
Dan, tambahnya lagi, seharusnya toko besar ataupun convenient store
gak buka cabang sampai pelosok terpencil, yang dapat berujung pada
matinya usaha dari orang-orang kecil...

Kisah nyata, yang bikin trenyuh, tapi lebih trenyuh lagi dengan diri gue
sendiri yang gak bisa berbuat apa-apa untuk membantu orang seperti mereka...

Ada satu lagi, komentar dari Bung Nuim (wartawan ABC, pendengar
Magic Listener tiap Senin & Kamis jam 7-8 pasti tau)...
Bang Nuim heran dengan sikap temannya (yang barangkali mencerminkan
sikap hidup orang berduit di Jakarta)...Saat beli barang atau makanan
di kaki lima yang harganya di bawah 10 ribu, sang teman menawar
sampai hidup mati...Padahal dia juga tau itu pedagang kecil untungnya
gak seberapa, dan cuma bisa buat menyambung napas aja kok...

Tapi saat beli di shopping center, barang atau makanan yang harganya
ratusan ribu, gak pernah dipikir (gak pernah ditawar juga tentunya),
langsung aja bayar...IRONI kah??? Entahlah, namun rasanya sikap gengsi
dan mental penjajah memang masih bercokol di kita...
Mental penjajah, yakni selalu ingin menindas pihak yang lemah selagi bisa,
dan rakus melahap semuanya untuk kepentingan diri sendiri (selfish)...

Cheers bro, sorry jadi agak serius...

Thanks and best regards,

Papa Fariz

No comments: