Saturday, June 9, 2007

Pemilu 2004: Kenapa Pak Hasyim pilih Bu Mega?

Hmmmm....semoga Pilpres ini pada akhirnya bisa menghasilkan suatu pemerintahan baru
yang memang bisa membawa Indonesia ke gerbang kemakmuran...

BTW, di bawah ini adalah awalnya adalah imajinasi pribadi, namun ternyata klop
dengan penjelasan dari seorang rekan NU di sini...Mengenai tersirat di balik yang tersurat...

MENGAPA PAK HASYIM MEMILIH BU MEGAWATI?
Jawabannya adalah untuk "mengamankan" Bu Megawati...
Suka atau tidak suka, sejujurnya haruslah diakui Mega adalah salah satu kandidat
kuat Capres, yang boleh jadi bisa terpilih lagi karena berbagai alasan (menyedihkan yahhh...)...

Kita ingat bagaimana kinerja pemerintahan Mbak Mega, bagaimana seorang Presiden
gak pernah mau ngomong langsung, gak pernah mau ngasih penjelasan resmi dll...
Sehingga wajar kemampuan beliau gak bisa diukur dan gak diakui oleh orang awam...
Dengan demikian trus siapa yang memerintah di belakang layar? Siapa dalangnya?
Bisa dianggap beliau sosok "lemah" yang sangat mudah dipakai dan dipengaruhi
oleh orang-orang di sekelilingnya...

Namun dalam kondisi seperti ini, masih ada 20 juta orang yang memilih PDIP, yang
mayoritas hanyalah faktor Mega (baca anak dari Bung Karno)...
Ini artinya, salah benar hidup mati mereka tetap pilih Megawati...Jumlah 20 juta itu
cukup untuk mendudukkan PDIP di peringkat kedua dan jadi modal besar di Pilpres...

Dengan kekhawatiran inilah HM memilih MS...Paling tidak bisa mengamankan dan menetralisir
pengaruh lingkungan sekitar, yang kita bisa tau di situ bercokol orang-orang seperti
THEO SYAFEI, SABAM SIRAIT, FRANS SEDA dan banyak lagi, yang merupakan
orang "luar" dan sekuler...Pilpres mendatang adalah dipilih rakyat, sehingga legitimasinya
lebih kuat...Suka atau tidak suka kita harus menerimanya karena itu kehendak rakyat...
Then, andaikan MS terpilih, trus pengaruh dari orang-orang "luar" itu sedemikian
kuat dan besar, bisa ditebak, kebijakannya nanti akan susah ditentang karena lebih legitimate...

Karena itulah HM memilih MS, walau mungkin (wallahu alam), ada kepentingan lain,
seperti demi pribadi ataukan mantan organisasinya yang dipimpinnnya...
HH, yang 3 tahun memerintah bersama MS, tidak memberikan warna berarti dan tenggelam...
Apalagi untuk kali ini HH sempat minta-minta ke MS untuk dijadikan cawapres, dengan
demikian posisinya lemah sekali (dikasih aja udah syukur lo, bis jadi wapres lagi kalo menang)...

Untuk mengamankan....begitulah fikih NU, kata sang teman tadi, walau aku pikir terlalu
riskan sekali...
Namun friend, kalau kita masuk ke suatu sistem, kita harus perhitungkan kekuatan kita juga...
kemungkinannya hanyalah 2, MEWARNAI atau TERWARNAI...itu saja, ya kan...

Kita lihat nanti gimana hasil Pilpres...Aku pribadi, pusing liat sana, tinggal pilih orang terbaik
jadi nomor satu, kok kayaknya susah banget dan njlimet banget...
Tapi aku yakin, rakyat kita sudah lebih dewasa dan terbuka matanya untuk menentukan
yang terbaik, dan bukan berdasarkan emosi atau primodialisme...
Untuk itu masyarakat harus dibuat lebih memakai otaknya lagi dan berpikir jernih...
Bukan sampai melakukan aksi JEMPOL DARAH...terlalu primitif dan ketauan begonya,
ketauan kualitas otaknya, gitu kata orang betawi...Kalau kayak gitu, pantas aja gampang
dibodoh-bodohin...menyedihkan sekali...

JANGAN GOLPUT YAHHH...KITA PILIH UNTUK MENCARI YANG TERBAIK DAN UNTUK
MENGGANTI YANG ADA SEKARANG...IT'S NO PROBLEM KALAUPUN HARUS MEMILIH
THE BEST AMONG THE WORST...

Convenience caused is regretted untuk tulisan di atas...

Thanks and best regards,

Papa Fariz

No comments: