Saturday, June 9, 2007

Sangkuriang vs Harry Potter, siapa menang?

Posted: 3 Januari 2006

Anak-anak seangkatan saya (angkatan tuwek nih, tapi yang jelas bukan Angkatan Pujangga Baru yahh!!!), dulunya senang dongeng-dongeng dan legenda-legenda tradisional, seperti Sangkuriang (perahu ditendang jadi gunung).
Coba Sangkuriang masuk PSSI, Indon bisa bakal jadi juara dunia deh), Malin Kundang(anak dikutuk jadi batu.
Untuk gak dikutuk jadi presiden, soale bakal tambah nyusahin bangsa kalo presidenRI adalah Malin Kundang), Situ Bagendit (desa dikutuk jadi danau yang berasal dari air tanah yang memancur.
Coba terjadi di DKI kini, kan Sutiyoso gak repot-repot tuh mikirin kenaikan cost air PAM) de el el deh...

Intinya legenda kita lebih hebat dan hebring daripada penyihir sekelas Harry Potter (Coba Harry Potter berantem sama Sangkuriang, dah pasti bakal KO dalam 1 ronde deh.
Harry Potter ditendang Sangkuriang, mungkin bakal jadi Patung Sudirman yang ada di Dukuh Atas itu yahh).
Gak ada apa-apanya cerita sekarang.
Namun toh, angkatan saya tetap saja hebat dan kini tengah jadi aktivis komunitas ini, dan tengah berupaya memperbaiki kehidupan bangsa (rencananya sihh).

Lantas dimana pengaruh cerita Sangkuriang dll?
Ya gak adalah, wong setelah lewat masa kecil, mereka itu dididik dengan benar sehingga menyadari kalo Sangkuriang, si anak kandung bejat itu, cuma sekedar dongeng.
Maksud saya, ya intinya ada di pendidikan tahap berikutnya saat orang sudah kenal logika, nalar dan mampu berpikir serta memutuskan sesuatu.
Memang sih lebih baik kalo pendidikan yang bagus ditanamkan sejak dini.
Barangkali hasilnya lebih baik dari angkatan saya, sehingga bangsa Indonesia lebih baik.
Angkatan saya saja yang masa kecilnya dikisahkan Sangkuriang saja sudah lumayan hasilnya, apalagi hasil dari angkatan anak-anak kita?

Wassalaam,
Papa Fariz

No comments: