Posted: 8 Maret 2007
Assalaamu 'alaikum,
Sri Mulat vs Extravaganza, siapa lucu?
Extravaganza mewakili komedian "gaya modern", dimana sang pengocok perut bisa siapa saja, dan tak harus seorang pelawak. Seorang Tora Sudiro pun bisa turut serta dalam komedian gaya ini. Materinya (banyolannya) sudah di-skenario-kan. Hanya terkadang terkesan lucunya dipaksakan dan gak alami. Aming, boleh dibilang sosok menonjol dari perwakilan gaya ini. Terkesan lebih intelek, mungkin begitu pesan yang hendak disampaikan agaknya.
Sedangkan Sri Mulat mewakili gaya lawakan tradisional. Tidak ada skenario, yang ada cuma garis besar tema sembari mengandalkan improvisasi dari sang pelawak. Basuki, Tukul, Eko, Topan, Leysus, Jojon adalah beberapa contohnya. Hanya terkadang banyolan gaya mereka terkesan "kasar" karena tak jarang sang pleawak dengan ke-dunguan-nya tampilannya dijadikan obyek pula.
Ada pula yang coba memadukan kedua gaya, sembari memasukkan kritik sosial, seperti yang dilakukan oleh Bagito. Namun agaknya kini kurang moncer untuk pakem seperti ini, karena bukankah tujuan dari menonton lawakan itu untuk bisa bersantai melepas kepenatan, dan bukan diisi kembali dengan ironi dan satire kehidupan sehari-hari kita.
Sri Mulat vs Extravaganza, siapa yang lebih lucu dan siapa yang lebih disukai? Yang jelas pangsa pemirsanya pun terpilah dengan sendirinya. Bagaimana dengan anda dan menurut anda?
Wassalaam,
Papa Fariz
FS account: boedoetsg@...
No comments:
Post a Comment