Saturday, June 9, 2007

Teroris Muslim, rekayasa dinas inteljen?

Assalaamu 'alaikum,

Ada comments dengan isi dari artikel di bawah? Kalau global war tentang terror, saya yakin memang rekayasa
musuh-musuh Islam. Namun untuk bom-bom di Indonesia, menilik bukti yang ada, agaknya agak lain rasanya.
Dan kondisi yang dilakukan oleh sekelompok yang nyeleneh itu, akhirnya dimanfaatkan oleh musuh kita.

Saya sih penasaran, siapa sih yang dimaksud Presiden Indonesia yang kejujurannya itu tidak perlu dipertanyakan lagi,
di dalam cerita ini? Bung Karno? Pak Harto? Habibie? Gus Dur? Mega? Atau Mbah Maridjan?
Kenapa yahh kok disamarkan? Alangkah baiknya untuk kasus sensitif pengungkapannya bukan berdasarkan
asumsi, kira-kira dll, melainkan dengan gaya bahasa yang tegas.

Kalau memang ini rekayasa inteljen, lantas bagaimanakah dengan sosok Dr. Azhari, sosok Noordin M. Top,
video-video dan bukti-bukti yang ditemukan selama ini? Apakah itu rekayasa? Ataukah ternyata mereka sendiri
sebenarnya adalah agen intel? Apakah hasil wawancara saja cukup menjadi bukti? Apakah nanti gak akan seperti
masa Gus Dur dulu, sinyalemen-sinyalemen hanya didasarkan pada sangkaan belaka, yang akhirnya malah membikin
PR kita sendiri? Ataukah, sekali lagi, Imam Samudra, Noordin dll ternyata kaki tangan Mossad dan CIA?

Kalau menurut saya pribadi, bisa saja semuanya itu adalah hasil operasi inteljen dari musuh-musuh Islam.
Namun kita juga tidak boleh menafikan fakta bahwa memang di dalam umat ini di sini ada yang pemahamannya "nyeleneh",
sampai mereka mau melakukan suicide bombing dengan alasan jihad sesuai dengan penafsirannya. Rasanya sulit
buat kita untuk membela membabi buta andaikan memang mereka telah jelas bersalah. Apakah kalau seorang pelaku
kriminalitas itu seorang Muslim maka ia harus dibebaskan, dan apakah kalau tertuduhnya non Muslim ia harus dan pasti
dihukum berat? Islam gak mengajarkan keadilan seperti itu, iya kan?

Toh, Osama Bin Laden sendiri sebenarnya juga diingatkan oleh ulama-ulama di jazirah Arab, mengenai "penyelenehannya",
sehingga yang menanggung akibat pukul rata adalah umat Islam di dunia. Kita juga gak bisa menafikan bahwa di Indonesia
memang ada orang-orang yang ingin memperjuangkan negara Islam secara instant, pukul rata dalam waktu sesingkat-singkatnya.
Istilah sekoci, N11, JI dll pernah akrab di telinga kita. Kalau mereka memang eksis dan malah merugikan umat Islam sendiri,
apakah memang harus dibela dengan alasan mereka saudara seagama? Saya berpikir alangkah bodohnya mereka yang
menge-bom bunuh diri di Jakarta. Masih lebih baik yang melakukan operasi 911, karena yang kena orang Amrik semua.

Lha, kalau di bom di Jakarta, bukankah yang kena Muslim juga? Yang rugi Indonesia yang nota bene mayoritas beragama
Islam juga? Alangkah bodohnya ketika mereka membagi wilayah bahwa Malaysia adalah tempat pelatihan, Singapore tempat
kumpul dana dan Indonesia tempat jihad, yaitu dengan bom bunuh diri. Kenapa harus Indonesia yang jadi tempat jihad?
Kenapa negara sendiri yang banyak Muslimnya yang jadi ajang peladakan, dan bukan Singapore, yang udah ketauan dihuni
75% Chinese yang non Muslim? Why? Saya sempat terenyuh dengar kisah tentang korban bom bunuh diri di Jakarta,
yang dari keluarga Muslim juga. Trus apa salahnya dia? Kini dia cacat seumur hidup, hidup segan mati tak mau.

Entahlah, komentar di atas cuma komentar dari seorang hamba yang dhaif. Sekali lagi, teori konspirasi memang tak bisa
dinafikan, namun ada baiknya kita berpikir jernih menyikapi sesuatu dengan fakta dan data yang ada, bukan dengan praduga
tak berdasar. Kalau secara keseluruhan bahwa pencapan bahwa teroris dengan Islam merupakan rekayasa musuh-musuh Islam,
mungkin bisa benar. Tapi agaknya terpisah dengan hal bom-bom di kita yang nota bene bukan ladang jihad bentuk ini.
Maaf kalau gak berkenan atau ada opini lain. Maaf kalau ASBUN saya ini ngaco dan salah. Any comments?

Wassalaam,

Papa Fariz

Dari milis tetangga
http://musliminsuffer.blogspot.com/bismi-lLahi-rRahmani-rRahiemIn the Name of God, the Compassionate, the Merciful=== News Update ===
Bom Bali'Teroris Muslim' Hanyalah Rekayasa Dinas InteligenMiliter Indonesia yang korup - yang mendalangi serangan Bom Bali, diduga kuat didanai oleh Dinas Inteligen Barat. Publik Australia dibuat terhenyak dan terperangah minggu lalu, mengetahui bahwa kemungkinan 88 warga Australia yang menjadi korban pembantaian di Bom Bali I, hanyalah korban perbuatan licik untuk menciptakan histeria anti-muslim di antara publik Australia, dengan tujuan agar publik Australia menyetujui pengiriman pasukan Australia untuk peperangan Bush di Iraq. Bukti-bukti tak terbantahkan dari siaran dokumenter SBS-TV Australia, adalah berupa wawancara dengan mantan Presiden Indonesia yang menyatakan dengan yakin bahwa militer dan polisi Indonesia-lah yang mendalangi Operasi Bom Bali! Hal ini menyudutkan rakyat Australia pada dilema yang sangat membingungkan. Kita diharuskan memilih salah satu di antara dua pilihan tentang siapa yang menyatakan fakta dan kebenaran : para politikus Australia atau mantan presiden Indonesia ( yang publik Australia telah mengakui kejujurannya). 6 orang Australia yang telah menyaksikan siaran dokumenter ini, mereka semua setuju bahwa bila mereka diharuskan memilih, mereka akan mempercayai apa yang dinyatakan oleh mantan presiden Indonesia daripada pernyataan para politisi Australia. Saat ini, kita mulai mengetahui bahwa sebagian besar insiden-insiden internasional terkait dengan Dinas Inteligen Barat. Saya masih ingat pada artikel yang pernah membuat heboh tentang mobil amerika yang secara misterius dicuri, kemudian diketemukan di Irak sedang dipersiapkan untuk 'bom bunuh diri'. http://www.aljazeera.com/ Siapa yang mau repot-repot mengirimkan mobil-mobil ini menempuh perjalanan panjang dari amerika ke Irak? Yang pasti bukan 'muslim teroris' , dimana mereka bisa dengan mudah mencuri mobil-mobil di Eropa atau di Timur Tengah sendiri. Masih segar dalam ingatan kita, bagaimana dua orang anggota SAS Inggris tertangkap basah di Basra, sedang mengendarai mobil yang dipasangi jebakan bom. http://www.rense.com/general67/boobie.htm Kita juga menjadi tahu bahwa dua orang pasukan komando amerika tertangkap basah sedang menyiapkan bom mobil bunuh diri di kota Baghdad. http://iraqwar.mirror-world.ru/ Kasus-kasus tersebut hanyalah merupakan 'puncak gunung es di lautan' daripada kebohongan dan pembantaian. Ada lebih banyak lagi laporan-laporan serupa oleh media massa internasional. Tidak akan mengejutkan bila sebagian besar kasus bom bunuh diri yang terjadi di Irak adalah hasil pekerjaan tangan-tangan kotor Dinas Inteligen ...Israeli, US, British... untuk menciptakan horor dan kesengsaraan untuk melanggengkan cengkeraman mereka atas minyak di Irak. Sekarang, akhirnya, semua kartu telah 'terbuka ', semuanya menjadi sangat jelas dan masuk akal. Fakta yang sangat menyedihkan di negara-negara muslim - politisi korup telah mengontrol semuanya. Jika para penguasa negara muslim memilih untuk hanya diam saja selama bertahun-tahun berselang dan selalu menjadi budak yang taat bagi pihak barat, dengan imbalan sejumlah keuntungan uang/kekayaan jangka pendek. Maka inilah masalah nyata sebenarnya yang sangat-sangat menakutkan. Para pemimpin Muslim tahu dari sejak awal bahwa peristiwa 9/11 adalah hasil tangan kotor pihak pemerintah amerika, tapi tak seorangpun dari mereka berani menentang usaha-usaha untuk menciptakan penyebaran kebencian melawan kaum muslim ini. Tidak hanya itu, mereka malah ikut berpartisipasi dan membantu skenario 9/11 (Bush mengungsikan seluruh keluarga kerajaan Saudi keluar dari amerika pada peristiwa 9/11 itu - walaupun saat itu ada larangan semua penerbangan di atas langit amerika). Sejak peristiwa 9/11, dan kemudian terjadinya pembunuhan Dr. Kelly, para pembaca berita yang pandai semestinya mulai mengetahui bahwa kehidupan di dunia modern ini dikontrol secara ekslusif oleh Dinas Intelijen Barat. Seluruh omong kosong tentang 'demokrasi' telah dimonopoli oleh para propaganda garis depan seperti misalnya Condi, CNN, Fox 'news' dan BBC (British Bullshit Corporation). http://www.geocities.com/subliminalsuggestion/olson.html Publik Australia seharusnya mulai menyatakan sikap ats politisi-politisi mereka yang membodohi, kurang informasi dan selalu di bawah tekanan amerika. Setiap rakyat Australia harus mulai sadar bahwa mereka sekarang sedang digiring ke dalam kancah perang dunia III. Yaitu pihak Barat melawan dunia islam + China + Russia. Banyak-banyak terima kasih atas keberanian dan kejujuran para jurnalis SBS-TV-Australia, yang membuat siaran dokumenter ini sekali dalam seumur hidup, yang bisa menjungkir balikkan sejarah kita. Dan sungguh tidak tahu malu engkau para jurnalis amerika!!!!! TV-Dokumentasi Australia : "Bom Bunuh Diri" bali Adalah hasil Tangan Kotor INTELPada sebuah siaran dokumenter SBS-TV Australia - dengan judul "Inside Indonesia's War on Terror" - pada 12 Oktober, mantan presiden Indonesia - menyatakan tuduhan dengan serius bahwa Polisi atau Militer Indonesia ada di belakang bom Bali. Di website SBS-TV ( link http://news.sbs.com.au/dateline/index.php?page=archive&daysum=2005-10-12 # ) tulisan tentang cerita ini tidak bisa lagi di akses sekarang. Ada pernyataan - "This transcript is currently unavailable". Tapi artikel itu masih bisa dibaca di globalreseach.ca dengan judul "Inside Indonesia's War on Terror".Juga kita bisa mendapati pernyataan-pernyataan di RENSE.COM seperti di bawah ini :
· 1. ...Juga di acara itu, para jurnalis dan pengamat Indonesia menyatakan, dengan yakin dan tanpa ragu-ragu, bahwa 'Organisasi Teroris Muslim' itu TIDAK PERNAH ADA berbeda dengan yang selalu digambarkan oleh pemerintah Indonesia - mereka itu adalah rekayasa yang diciptakan dan dikoordinir oleh para provokator yang terkait dengan militer Indonesia.
· 2. Lebih lanjut mereka juga menyatakan bahwa militer Indonesia sudah sangat korup dan para jendral dan politisi mengalihkan dalam jumlah besar uang yang diterima sebagai dana bantuan 'perang melawan terorisme' - terorisme yang pada kenyataannya adalah rekayasa mereka sendiri.
· 3. Setelah membaca/menonton siaran dokumenter tersebut, anda akan memandang dunia ini dengan pandangan berbeda. Kebohongan , rekayasa 'perang melawan terorisme' di Indonesia telah terungkap sepenuhnya dengan jelas. Bayangkan berapa banyak negara dan pemerintahan di seluruh dunia ini yang juga terlibat di dalam kebohongan dan rekayasa 'perang melawan terorisme', yang ironisnya itu memberikan keuntungan finansial secara pribadi kepada para pemimpin politisi dan militer....
Sumber Berita Terkait :1. Who was Behind the 2002 Bali Bomb Attack?http://www.globalresearch.ca/index.php?context=viewArticle&code=CHO20051014&articleId=10812. Inside Indonesia's War on Terrorhttp://www.globalresearch.ca/index.php?context=viewArticle&code=20051014&articleId=10853. War Propagandahttp://globalresearch.ca/articles/CHO301A.html4. Fabricating an Enemyhttp://www.globalresearch.ca/articles/CHO301B.html 5. Mossad links to Bali Slaughter http://66.249.93.104/search?q=cache:2HWoBqPiMpAJ:sydney.indymedia.org/front.php3%3Farticle_id%3D21524%20kopassus%20mossad%20&hl=en&gl=uk&ct=clnk&cd=2
===
-muslim voice-

No comments: