Posted: 5 Agustus 2007
Assalaamu 'alaikum,
http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s
Pengamat telematika Roy Surya bikin geger lagi. Kali ini bukan soal analisanya mengenai, maaf, keaslian foto-foto bugil/mesum, melainkan mengenai penemuan video klip sekaligus lirik asli lagu kebangsaan Indonesia Raya, yang diciptakan oleh WR Supratman. Lagu ini pertama kali diperdengarkan pada tahun 1928, dimana saat itu syairnya adalah Indonesia Raya Mulia, Mulia, dan bukan Merdeka, Merdeka, karena memang waktu itu kita masih di bawah telapak kaki si jahanam kumpeni Belanda. Sejatinya lagu kebangsaan kita adalah national anthem terpanjang di dunia, dan terdiri atas 3 stanza.
Konon menurut Mas Roy Suryo, teks lagu ini dicari susah payah ke negeri Belanda, bersama Tim Air Putih, dan ditemukan di antara dokumen tahun 1928-1945. Upaya keras itu dilakukan selama 3 bulan, dan akhirnya ditemukan di salah satu server Belanda. Lanjut Mas Roy, ini adalah kado istimewa ulang tahun RI yang ke-61 pada tahun ini. Sedemikian hebatnya, beliau akan mengajak keponakan WR Supratman untuk menyerahkan teks asli tersebut ke Pak SBY pada 17 Agustus nanti. Untuk itu agendanya sudah disampaikan melalui para Bapak Menteri. Sejarahwan Anhar Gonggong pun sampai terkesima dengan temuan ini dan mengapresiasinya.
Sedemikian berjasanyakah Mas Roy Suryo terhadap bangsa kita ini? Sedemikian hebatnya kah temuan pakar telematika kita ini? Tenyata banyak yang gak sependapat. Apa alasannya? Simaklah link di bawah ini:
http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s
Lagu ini ternyata telah di upload di Youtube oleh seseorang dengan inisial Arto4805. Entah siapa dia, lagu ini di upload pada tanggal 19 Desember 2006, dan itu artinya sudah lebih dari 7 bulan yang lalu. Padahal Roy Suryo, yang mengaku menemukan pertama kali, baru menemukannya 3 bulan lalu. Yang melihat sudah 42 ribu orang. Konon ketika pakar kita mengadakan konferensi pers, sudah ada 36 ribu orang yang lihat. Itu artinya pakar yang satu ini bukanlah yang pertama, melainkan sudah kesekian ribu kali.
Weleh, weleh, orang kita, maaf bukannya buruk sangka, kebiasaan banget mengaku-aku sesuatu padahal sudah ada yang mendahuluinya. Mungkin kebiasaan plagiat gitu sudah biasa sejak dulu. Taukah anda sajak termashyur karya Chairil Anwar, yang berjudul "Antara Karawang dan Bekasi" ternyata telak-telak jiplakan dari sebuah puisi Vietnam. Bulan lalu saya sempat kaget saat menemukan mp3 sebuah lagu Barat. Ternyata lagu lama ini sama persis dengan lagu "Madu dan Racun" yang populer di nusantara. Apakah lagu barat itu yang meniru? Gak mungkinlah, wong itu lagu lama. Mp3 itu masih saya simpan di komputer saya. Lagu "Gantung" karya Melly Goeslaw pun di bagian reff-nya rasa-rasanya mirip nadanya dengan salah satu lagu Jepang 10 tahun yang lalu. Sayang saya lupa judulnya.
Weww, plagiat-plagiatan, bukan barang langka. Tapi kehebohan ini juga membuktikan keberhasilan marketing Roy Suryo, sekaligus kesuksesan beliau menjual namanya. Coba andaikan Mas Arto yang publikasi, toh gak akan seheboh ini, dan akan sampai bakal diterima Pak SBY. Dan memang terbukti sebelum dihebohkan Mas Roy Suryo, upload-an Mas Arto juga gak berarti apa-apa. Dah gitu, Mas Roy pintar banget men-set timing-nya yakni pada bulan Agustus, sehingga sekaligus bisa diklaim sebagai hadiah ultah negeri kita.
Ini larinya ke ilmu marketing. Barang bagus, tapi kalau promosinya gak bagus, kalau yang promosi gak punya nama, ternyata gak gampang dijualnya. Karena sang pakar sudah punya nama, maka pengamatannya bisa dijual. Analisa beliau tentang foto-foto bugil, sebenarnya buat para pakarnya, dianggap biasa saja. Namun mengapa setiap ada hal telematika, selalu lari ke beliau. Yahh inilah yang harus kita acungkan jempol ke beliau, bahwa beliau sudah sukses berat jual namanya.
Sekali lagi, kehebohan lagu Indonesia Raya, yang sebenarnya biasa, ternyata di tangan sang pakar, menjadi luar biasa, dan again, ini adalah keberhasilan marketing beliau. Mengenai hal plagiat-nya beliau, silahkan dinilai sendiri.
Wassalaam,
Papa Fariz
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
FS Account: boedoetsg@hotmail.com
No comments:
Post a Comment