Sunday, October 28, 2007

Kenangan, inovasi dan angan-angan

Posted: 14 September 2007

Assalaamu 'alaikum,

Liat FD (Floppy Disc) ukuran 3 1/2 inches, jadi kangen lagi dengan komputer jadul. Inget banget di awal era 90-an, saat pertama kali punya kompi, layarnya masih EGA, cuma 4 warna. Trus masih pake disket ukuran gede, yakni 5 1/4 inches. Lupa-lupa inget kapasitasnya, kayaknya cuma 500 kb kalo gak salah. FD kecil, yang 3,5 inchi datang kemudian dengan kapasitas 1,4 Mb. Ada yang masih pake FD gak?

Inget banget, dulu belum ada yang namanya Windows. Ngetik aja masih pakai program Wapro, yang harus dihapalin command2 nya seperti .rm, .cm dll, ataupun pake Chi Writer. Yang di save dulu biasanya dokumen tulisan, dan printer yang dipakai adalah dot matrix yang berisiknya kayak bunyi pesawat jet.

Game yang dulu saya suka juga masih sekelas bola Piala Dunia, lalu perang saudara Amrik antara pasukan Union dengan Konfederasi. Yang bikin gemes adalah game Prince of Persia, yang baru berakhir di level 14. Inget banget dulu, cepet-cepetan dengan abang yang usianya 2 tahun di atas saya. Siapa cepet, dia lah yang berhak main game duluan. Masih ada gak yah itu kompi kenangan. Pengen ngecek lagi jadinya di rumah ortu pas pulang nanti.

Jaman memang telah berubah. FD yang kapasitasnya cuma 1,4 Mb barangkali udah hampir gak ada lagi yang make. Kapasitasnya jauh lebih kecil daripada Thumbdrive yang kini sudah sampai Gb-an. Komputer juga sedemikian cepat perkembangannya, bahkan kadang pas mau ganti kompi baru, nunggu timing agar jangan sampai pas beli kemahalan, atau barang yang terbeli dah gak up to date lagi. Bukan cuma kompi, barang lain berbau elektronik dan IT juga pesat banget up dating-nya. Tengoklah perkembangan teknologi handphone, digital camera dll.

Luar biasa, sekali semuanya, dan hidup terasa jadi makin mudah, dan banyak orang yang addicted to Gadget2an. Saya sendiri, kalo sehari gak nyentuh "isteri kedua" saya, kok kayaknya hidup jadi hambar gitu. "Second wife" yang bentuknya cuma kotak namun pintar memang menyimpan banyak hal dan bisa berbuat banyak hal, yang sangat cukup buat membantu pekerjaan dan mengisi waktu luang.

Walau barang lama sudah gak dipakai lagi, ternyata mengenangnya sebagai memori adalah hal yang mengesankan dan indah. Benar kata orang, pengalaman pahit sekalipun akhirnya akan menjadi terasa manis untuk dikenang, asalkan kita gak punya sifat mendendam. Sobatku yang sewaktu SMA pernah dicutter tangannya oleh anak STM pun, selalu riang gembira andaikan hal itu diungkit lagi. Dia dengan senang hati akan antusias menceritakan "kisah heroik"nya itu.

Kenangan memang indah untuk diceritakan kembali. Wajarlah kalau almamater SMA saya begitu menggebu-gebu mau mempersiapkan reuni akbarnya. Bukan apa-apa, setelah puluhan tahun berpisah, terus bertemu muka dengan kondisi yang berbeda, apalagi kalau sudah sukses, akan menghadirkan nostalgia yang tak kunjung padam untuk diceritakan kembali.

Tapi lebih dari kenangan, ada satu hal yang membuat saya pribadi tergelitik. Hal itu tak lain adalah kekaguman atas inovasi yang ditemukan seseorang yang bermula dari visinya tentang masa depan. Salut sama Bill Gates yang sudah menemukan Windows. Gak semua orang terbayang bisa nemuin kayak gitu. Salut pula buat yang nemukan handphone, digital camera, thumb drive dll. Digicam saya kenal pertama kali sebagai buatan Sony. Waktu itu harganya masih mahal, dan orang-orang banyak yang tergila-gila pada Nikon dan Canon. Namun Sony yang gak punya basic kamera, tiba-tiba menggandeng Carl Zewiss Lens sambil menawarkan digital camera.

Thumb drive juga adalah ide brilyan. Dengan benda seringan itu banyak data yang bisa dibawa kemana, dan di plug in begitu saja. MP3 juga adalah inovasi bagus ke depan, yang kini dipakai dimana-mana. Handphone apalagi, rasanya sulit menemukan orang yang punya hand phone di masa kini. Salut dan hebat dengan inovasi cemerlang yang berlanjut pada hal begitu.

Inovasi memang tak mudah, namun mahal nilainya. Tak semua orang berpikir untuk bisa menemukan sesuatu. Tapi ketika barang itu telah ketemu, barulah banyak yang bilang, gue juga terpikir kayak gini. Wah udah telat yah. Inovasi, apabila sukses diwujudkan dalam bentuk nyata dan dipakai oleh semua orang, akan membuat sang penemunya kaya raya. Tengoklah Bill Gates itu. Sumber inovasi memang beragam, gak sedikit datang dari ketidaksengajaan. Namun jangan lupa inovasi justru banyak timbul karena suatu keteraturan, alias kita meneliti atau mengamati secara teratur sehingga otak kita jadi berpikir lebih ringkas dan smart serta jeli melihat peluang.

Adakah dalam pikiran kita serta dalam hati keinginan untuk berinovasi? Sanggupkah kita memandang jauh ke depan dengan visi dan misi yang cerdas, dengan suatu gagasan pembaruan? Singapore bisa maju, selain karena kecil dan gampang diurus, juga karena sosok Lee Kuan Yew yang dinilai bervisi 50 tahun ke depan. Inovasi memang tak mudah dan butuh keberanian. Berbisnis pun termasuk berinovasi karena kita dituntut memikirkan bagaimana ke depannya supaya bisnis tetap eksis.

Namun, yang perlu diingat, batas antara inovasi dengan angan-angan terkadang setipis benang. Suatu hal yang tadinya dikira angan-angan belaka, namun ternyata adalah inovasi cemerlang yang akhirnya terealisasikan. Namun sebaliknya, sesuatu yang tadinya dikira inovasi, namun terlalu muluk dan sulit untuk diwujudkan, akhirnya hanya berakhir sebagai sebuah angan-angan belaka.

Maukah anda bisa lebih bermanfaat buat orang? Maukah anda lebih maju ke depannya baik dari segi materi maupun intelektual dll? Inovasilah sala satu jawaban dari semua itu. Kenangan sekali pun dapat memacu kita berinovasi, karena di situ ada keteraturan bagaimana saat itu dan bagaimana selanjutnya, dari barang-barang yang dikenang. Ia bukan hanya sesosok benda penuh memori belaka, melainkan bisa juga jadi pemicu inovasi pada akhirnya.

Wassalaam,

Papa Fariz
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
FS Account: boedoetsg@yahoo.com

No comments: