Sunday, October 28, 2007

Konsisten tarif tol naik

Posted: 10 September 2007

Hasil survey (entah independen atau gak) justru menunjukkan 80% mendukung kenaikan tol.
Hebat yah, biar sedikit tapi can speak louder dan punya kapabilitas menghebohkan media massa. Kenaikan tol memang suatu keniscayaan. Gimana investor mau masuk dan membangun jalan tol seperti di Malaysia misalnya Mas, kalo tarif tol kita masih rendah terus. So far tarifnya masih acceptable. Yang membingungkan kalau ongkos bus dan harga tiba-tiba naik karena tarif tol naik. Harusnya mereka ngasih argumen berapa persen komponen kenaikan tol di harga itu, jadi kita ada gambaran clear.

Yang lucu lagi, ada yang ngaku pengusaha mau menggalang dukungan anti kenaikan tol. Weleh mereka tuh kalo nraktir karaoke klien nya habis jutaan dollar gak masalah, kalo ngerokok 2 pak sehari seharga 15 ribu, gak masalah. Kenapa kini ribut-ribut sama naiknya tol yang cuma 6 ribu? Kalo di jiran sini, Pemerintahnya gampang aja menaikkan. Kalau mau pake, ya bayar, kalo gak mau bayar jangan pake. Kalo mau gratis suruh aja babe lo yang bikin ndiri. Beres kan? :)

Yang patut disayangkan, sikap konyol "Pemerintah" yang membatalkan kenaikan tol JORR. Malu-maluin. Kalau memang gak punya argumen khusus yang kuat, ataupun belum matang, ya jangan di launching dong. Orang kan pada ketawa dengan alasan non sense dibatalkan karena salah hitung. Oon banget sih. Kalo mau mutusin sesuatu harus ditimbang masak-masak, dan harus siap juga dengan pro kontra. Pro kontra itu wajar, karena suatu kebijakan memang gak akan bisa memuaskan banyak pihak. Tapi yang namanya memerintah itu gak bisa ikut kata orang, melainkan harus punya visi dan misi yang jelas.

No comments: