Saturday, June 16, 2007

Bapak-bapak kita kembali ke laptop

Posted: 26 Maret 2007

Assalamu 'alaikum,

KEMBALI KE LAPTOP!!!

Semalam saya terkekeh-kekeh dan geli sendirian menyaksikan tayangan Empat Mata via Youtube. Acaranya yang di-host-i oleh Mas Tukul memang kocak habis dan sedang tinggi sekali ratingnya. Dalam edisi Jumat minggu lalu, dengan GR-nya serta mimik culunnya Mas Tukul bertanya kepada Mas Adjie Massid, bahwa apakah kehebohan rencana pembelian laptop untuk anggota DPR itu gara-gara mereka suka pada nonton acaranya terus jadi kepengen punya laptop? :)

Jawab anggota DPR dari fraksi Demokrat ini, kini mereka menyadari pentingnya laptop dan keperluan akan laptop (CMIIW).

Lho kok gitu yah? Kemarin-kemarin ngapain aja sih? Laptop bukanlah lagi hal yang luar biasa di masyarakat. Sudah beribu-ribu orang yang memilikinya, dan kini bisa didapat dengan harga yang murah. Banyak orang yang gak bisa kerja (termasuk saya pribadi), kalau gak ada laptop. Trus ini kan udah tahun ketiga, selama ini pada ngapain aja anggota Dewan yang terhormat? Trus lagi, mereka kerja pakai apa yah? Apakah tinggal nyuruh asisten buat ini itu begitu saja? Wah, wah ada juga orang yang kuatir, jangan-jangan banyak anggota DPR yang gak bisa dan ngerti gimana caranya pakai laptop. :) Telat banget boo, setelah 3 tahun kerja, baru mikir pentingnya laptop itu. Ini lebih menggelikan dari pertanyaannya Mas Tukul.

Hal yang lebih menggelikan lagi, berapa sih harga laptop? SGD 1500 (alias 8 juta perak), toh sudah bisa didapat laptop yang bagus. alau duit cekak, banyak kok yang menyediakan program installment (bayar nyicil/kreditan). Bandingkan dengan gaji anggota dewan, dan belum lagi, maaf, cemilan dan sabetan di sana-sini, sungguh 8 juta itu gak ada artinya buat mereka. Namun kenapa untuk laptop saja, Mereka Harus Minta Dibelikan oleh Negara? Then, apa setelah dipakai oleh mereka, laptop itu akan dikembalikan ke negara? Tentunya tidak mungkin begitu kan? Pelit amat sih, untuk kepentingan.

Ironis sekali tentang hal ini. Saya jadi teringat dan terharu dengan salah satu episode Empat Mata yang lain, dimana ditampilkan seorang bocah penjual cobek. Sang bocah yang masih sangat belia ini harus memikul beban dagangannya, cobek, seberat minimal 30 kg, dan berjalan berkilo-kilo meter. Satu cobek harganya 20-30 ribu, dan belum tentu laku. Tuturnya dengan polos, ini dilakoninya, karena orang tuanya gak mampu, dan dia terpaksa harus bekerja membantu orang tuanya. Untuk yang satu ini, dia harus rela putus sekolah di kelas 6 SD karena ketiadaan biaya. Mengenaskan dan mengharukan sekali. Di satu sisi, rakyatnya, mau sekolah aja gak ada biaya, tapi di sisi lain, para wakil rakyatnya malah, maaf, "morotin" uang negara lagi. Malu dong dengan kejadian ironi seperti ini.

Mas Tukul dengan acara Empat Mata, memang kocak habis, sampai saya pribadi jadi addicted untuk menonton via Youtube, berbagai epiosdenya. Namun ternyata ada yang lebih "lucu dan menggelikan" lagi dibandingkan pelawak sekaligus entertainer yang satu ini. Speechless deh, tapi gak papa, kan kita jadi bisa tertawa. Tertawa itu menyehatkan kehidupan kita dan bikin awet muda, katanya. Toh terbukti bukan, kita jadi kebal dengan segala derita dan kejanggalan, malah kita lebih sering menertawakan kenegatifan itu. Habis gimana lagi brur, daripada pusing. Ya ya daripada stress mikirin hal-hal aneh bin ajaib dan ridicuolus seperti ini lebih baik kita:

KEMBALI KE LAPTOP!!!

Maksudnya balik ke kerjaan lagi gitu brurr. :)

Wassalaam,

Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com

No comments: