Sunday, June 10, 2007

Buku tentang G-30S/PKI yang subyektif

Buku-buku mengenai khususnya G30S/PKI sifatnya sangat subyektif, dan bergantung kepada siapa penulisnya dan apa yang hendak dicapainya.
Dan ini selalu menundang kontroversi dan perbedaan yang tak kunjung selesai.
Saya pernah baca beberapa buku, dan terakhir buku karyanya Eros Djarot tentang keterlibatan Pak Harto di situ.
Namun, akhirnya saya coba bersikap netral,karena bagaimana pun juga Mas Eros adalah musuh politik Pak Harto dulu, dan tentunya hasil tulisannya bisa diprediksi.

Ada lagi akademisi luar (saya lupa namanya), yang baru-baru ini menulis buku karyanya tentang G30S PKI (Anthony siapa gitu) tentang keterlibatan BK di situ.
Akademisi luar diharapkan bisa bersikap lebih netral, karena maybe peluang untuk terkait dengan urusan politik domestik dll lebih kecil.
Namun, ternyata buku ini diributkan dan dikecam sebagian kalangan, terutama pendukung BK dan di"ancam" akan dikeluarkan buku tandingan yang sampai kini tak kunjung ada.
Weelll, karena sifatnya sangat subyektif sekali, akhirnya saya memutuskan untuk gak lagi membaca buku-buku tentang G30S PKI.

Semakin banyak membaca, akan semakin bingung, karena berbeda redaksi berbeda pula isi dan tentunya tujuan penulisannya.
Bukankah seharusnya kita "bersyukur"dengan kegagalan G-30S PKI ini?
Bisa dibayangkan, andaikan itu sukses, Indonesia akan menjadi negara komunis hingga saat ini.
Mungkin nasib kita bakal seperti rakyat Korut, yang tertutup, terbatas, dan dibengisi melulu. Inilah hikmah yang paling besar, sekalipun kita gak suka sosok Pak Harto,kita patut berterima kasih karena via tangannya PKI bisa hilang dari nusantara.

Walau memang, selanjutnya ada yang kebablasan dari follow up-nya, seperti pembunuhan massal.
Bahkan hal yang ridiculous, keturunan anggota PKI dibatasi haknya habis-habisan.
Padahal agama sendiri gak pernahmengajarkan ke kita apa yang namanya dosa turunan.
Whatever lahh, lantas kalau kita sudah mensyukuri nikmat terbesar dari adanya kejadian ini (yang Insya Allah sudah digariskan oleh-Nya), untuk apa dan apa perlunya kita meng-kontroversi-kan kembali?

Kalau untuk pelurusan sejarah, boleh jadi bagus.
Tapi kalau akhirnya berujung kepada hal politis dll, sangat disayangkan sekali.
Bukankah sesuatu itu pada akhirnya dinilai dan dipertimbangkanmanfaat dan mudharatnya.
Andaikan dibuka, namun hanya memicu kontroversi tak berujung, bahkan lebih banyak mudharatnya, lantas apa perlunya?
Demikian pendapat pribadi saya.

BTW, tentang kasus Mei 98, saya juga lagi baca-baca bukunya, dan memang punya versi yang beragam.
Ada yang pro Prabowo, dan ada yang anti Prabowo.
Menarik sihh, tapi akhirnya yang namanya kebenaranvia buku pun bersifat absurd, karena bergantung kepada siapa penulisnya dan apa tujuannya.
Sulit rasanya mencari yang netral sekarang untuk artikel politik, sosial dll.
Hanya tinggal gimana dan dimana kita menempatkan diri kita.
Suka atau tidak suka, kita dihadapkan pilihan untuk condong ke suatu arah.

Wassalaam,

Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com

1 comment:

wahyu said...

pagi pak...

btw..aku justru tertarik dengan sejarah PKI..
mungkin karena back ground akademik ku politik.
atau mungkin karena hal lain..

tapi begini ada bebrapa hal yang apling mengganggu dalam kepala "nakal" saya ..(he he)
PERTAMA,hampir semua orang berkata.."andai" komunis berkuasa di indonesia, kita akan seperti korut..atau dibawah kekuasaan lenin... kenapa tidak ada orang yang menyinggung kuba sekarang??? apa karena kuba bisa memenuhi kebutuhan dasar warganya..meski bagi ku "cacat" kuba adalah presidennya lebih mirip raja dari pada presiden..(ga pernah ganti2 ha ha..).. hal lain secara teoritis lenin tidak bisa disebut komunis karena tidak menyerahkan kekuasaan pada buruh , minimal penguasaan alat produksi..

KEDUA,(ini mengganggu sejak saya kenal SPSB di sekolah, dulu si takut2 mengungkapkannya).. benarkah PKI benar2 dibenci atau "dibuat" dibenci..coz kenapa dia jadi partai yang meraup suara cukup banyak pada pemilu di awal2 kemerdekaan.. kenapa begitu banyak orang memilihnya..pada sisi lain sangat sedikit orang yang bisa mengunggkapkan bagaimana PKI, hampir semua anggotanya dimusnahkan..ukuran saya sederhana..(subyektif saya si..he he) banyak tempat memiliki kisah yang diungkapkan oleh orang sekitar:..ini lo bekas kuburan orang2 PKI... btw berapa juta si yang korbannya...

KETIGA.. hal yang plg bikin pusing, soal PKI lebih banyak orag menanggapi dengan emosional (karena streotip yang ada) dibanding secara ilmiah...

au ah gelap.. he he
semoga bisa disambung kpn2