Saturday, June 16, 2007

F1 S'pore, jalan kita dan kiasu

Posted: 27 Maret 2007

Assalaamu 'alaikum,

FYI, this coming Saturday morning, 31 Maret akan ada Test Drive F1 di Singapore. Pembalapnya si Aussie, Marl Webber dari tim Red Bull. Mobil yang bakal dipakai adalah Porsche yang bisa speeding up to 300 km/h. Rutenya bermula dari hotel Ritz Charlton, trus ke Esplanade dll, sepanjang 5 km, tapi katanya cuma 3 putaran (pelit amat sih!). Inilah salah satu pengejahwantahan sikap kiasu (win at all cost) negeri jiran nan mini ini.

Singapore memang sedang mati-matian menggaet agar F1 dipertandingkan di sini, dengan mengambil setting malam hari. Padahal 500 km dari sini sudah ada track di Sepang yang menyelenggarakan event yang sama. Malaysia pun akhirnya buka suara mengenai "ketidak-suka-an dan kejengkelan" mereka dengan sikap negeri liliput ini yang kiasu. Etisnya kedua negara bertetangga dekat ini tidak menyelenggarakan event yang sama. Malaysia sendiri mencoba "tabah" dengan bilang silahkan aja ber-F1 ria, asalkan Singapore ikut kloter akhir, alias beda 6 bulan dengan mereka.

Tapi Singapore memang kiasu, gak mau kalah, apalagi oleh Malaysia, so mereka mana peduli dengan keluhan negeri-negeri tetangganya, pokoknya asal menguntungkan mereka, sikat saja. That's why jangan heran, gak sedikit orang di Indonesia, Malaysia dan Thailand khususnya, yang sebel dengan sikap si Kiasu yang gak mau kalah plus bokis alias mau untungnya sendiri.

Weww, sekali kiasu tetap kiasu, dan Singapore menganggap kesebelan itu semata dipicu karena kecemburuan ekonomi atas kemakmuran negeri Singa ini.By the way, kira-kira Track Sentul, jalan Sudirman dan Thamrin, bisa gak yah di masa depan diusulkan menjadi perlintasan F1? He he, mengkhayal kan sah-sah saja. Bukan apa-apa brur, kadang sayang suka sebel kalo lewat jalan raya Joglo, yang aspalnya udah setipis kertas, sehingga bebatuan dibalik aspal terasa sekali saat kita berkendaraan, ternyata gak pernah ada pelapisan ulang. Weew, kite bayar pajak nih, masak jalan raya ke tempat kite gak pernah diurusin sih?

Yang gak cuma bikin sebel tapi juga bikin bingung, di jalan tol Cikampek, ada tempat tertentu yang dilapisi ulang melulu, hingga saya sampai hapal (di daerah Karawang). Mbok ya, dibetulin sekali aja, tapi cakep banget, biar gak bolak-balik ngerjain tempat yang sama, gitu. Itu kan gak efisien namanya. Ada lagi yang bikin otak saya susah mikirnya, kenapa di banyak tempat, kita bikin jalan, tapi gak pernah berpikir tuk bikin saluran air di tepian jalan tersebut.

Alhasil bisa ditebak, jalan itu terendam air di musim hujan, karena airnya ngembeng, wong gak ada tempat pelariannya. Dan bisa ditebak, jalan tersebut rusak, dan lagi-lagi harus dibetulkan secara reguler. Lucunya, kenapa gak dipikirkan akar masalahnya bahwa jalan rusak karena air yang gak punya tempat pembuangan, sehingga sudah selayaknya dibuatlah saluran air di situ.

Ataukah, memang sengaja jalan dibiarkan berulang-ulang rusak, biar selalu ada proyek reguler yang menjadi lahan bancakan oknum-oknum tertentu. Weww, no comment dehh. Cuma pengen aja, jalan kita bisa mulus banget, kalau perlu semulus lintasan F1. Jangan mau kalah sama Singapore yang Kiasu. Sikap kiasu itu ada sisi positifnya juga lho. Keinginan tuk gak mau kalah, membuat kita terpacu untuk menjadi yang terbaik.

Kalau Jepang punya slogan Sekai Ichi alias pertama di dunia dan nomor satu di dunia, Singapore punya sikap Kiasu, kira-kira semboyan apa yang harus kita punyai dan tanamkan agar bisa jadi yang terbaik? Ada yang tau?

Wassalaam,

Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com

No comments: