Sunday, June 10, 2007

Jaga-jaga dengan wamil (NS), jaga-jaga terhadap siapa?

Posted: 28 Februari 2007

Assalaamu 'alaikum,

Beberapa waktu saya sempat pergi dengan my colleague paruh baya, Singaporean. Secara iseng saya menanyakan, sebenarnya Wajib Militer/Wamil alias National Service (NS) itu untuk jaga-jaga dari siapa sih? Ataukah cuma sekedar untuk mendisplinkan dan menyehatkan anak bangsa semata? Setau saya Korsel mewajibkan wamil, karena memang untuk jaga-jaga ada ancaman bahaya dari Korut yang bisa datang setiap saat. Dari Malaysia kah? Lanjut saya.

Tanpa dinyana, dengan mimik serius, dia menjawab bahwa dengan Malaysia, sepanas-panasnya hubungan diplomatik, perang tak akan mungkin terjadi. Bagaimana pun juga Singapore dengan Malaysia adalah saudara, dan toh dulunya memang sama-sama satu negeri di bawah protektorat Inggris, dan dilanjutkan dalam Persekutuan Malaysia selama 2 tahun. Gak sedikit orang sini yang punya kerabat di Malaysia, dan jumlah orang Malaysia yang bekerja di sini adalah yang terbesar. So, hampir gak mungkin lah tuk berkonfrontasi fisik dengan Malaysia.

Lanjutnya, justru yang kami takutkan adalah INDONESIA. Ke sanalah kami harus berjaga-jaga. Indonesia? Saya cuma tersenyum sembari cakap, bangsa kami cinta damai selama tidak diganggu. Perang adalah sesuatu yang paling tidak diinginkan. Menang jadi arang dan kalah jadi abu, begitulah nenek moyang kita mengajarkan. Namun memang di dunia fana ini tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Yahh, kalau pun perang, so pasti Singapore akan dibela mati-matian oleh AS, British dan Aussie, seperti semasa konflik Dwikora pada dekade 60-an dulu.

Then, ledek saya kepadanya, sambil "congkak" dikit, it's small country, so di"kencingin" orang se-Indonesia saja negeri ini juga udah bakal tenggelam kok. :) Dan kami pun tertawa berderai.
Dia juga bercerita bahwa sebenarnya yang membangun dan melatih militer sini adalah Israel. Lantas ditunjuknya pasukan Gurkha yang menjaga di setiap Check Point Immigration. Pasukan itu adalah pengawal Presiden yang berani mati. Keloyalannya sangat tinggi bagaikan anjing terhadap tuannya. Mereka dibawa oleh Israel ke sini. Lantas katanya, training dan tetek bengeknya militer sini juga dibantu oleh Israel.

Wahh cocok dong kalo gitu dengan isi buku yang pernah saya baca. Konsep Singapore memang seperti Israel, berdiri tegak di tengah-tengah negara tetangganya yang lebih besar namun berbeda ideologi. Israel adalah contoh paling mirip, dan eksis sampai kini. Wajarlah, kalau akhirnya mereka berguru kepada tuan zionis itu. Wew, tentang Gurkha sendiri saya kaget. Saya pikir, Gurkha itu mirip-mirip tentara India, yang kulitnya hitam dengan kumis lebat. Ternyata tampang mereka malah lebih mirip dengan orang Tibet. Berkulit kuning dan bermata sipit.

Kini bukan cuma Singapore saja, Malaysia pun mulai mewajibkan Wamil. Indonesia juga punya pemikiran ke sana, walau masih dalam wacana dan ditentang di sana-sini, serta kekhawatiran akan (lagi-lagi) dananya dikorupsi. Perang memang sesuatu yang sangat tidak diinginkan. Saya sendiri masih ngeri kalau ingat bagaimana luluh lantaknya kondisi dunia usai Perang Dunia II, dan pemulihannya memakan waktu bertahun-tahun.

Akan perang dunia terjadi kembali? Hopefully tidak. Namun rasa saling curiga terus berkembang di antara para negara. Jepang pun berniat mengubah konstitusi-nya dengan menanamkan nasionalisme, karena tak ingin salah langkah dalam menghadapi China yang kini sudah sanggup menembak jatuh satelit di angkasa.

Sebenarnya pengembangan di dunia militer pulalah yang justru memicu maujunya teknologi suatu negara. Internet, Laser dll, dulunya merupakan barang yang dipakai oleh militer saja.
Perang memang tidak diinginkan, namun bukankah kitab suci para agama mempercayai adanya perang besar di akhir zaman alias Armageddon. Kalau memang perang besar bakal terjadi, entah bagaimana caranya, wajarlah sebagian negara selain untuk berjaga diri, juga bersiap-siap, salah satunya dengan menegakkan Wamil alias National Service.

Namun kalau akhirnya Indonesia vs Singapore plus dll terjadi, sedangkan anak kita ikut NS sini, gimana yah? Apakah bakal mengikuti kiprah keturunan Jepang dulu di As selama Perang Dunia, yang hanya mau berperang di Eropa saja? Tapi kalau ini kan berhadapan langsung. Trus apa Indonesia bakal juga menegakkanWamil, dan apa tujuanserta agenda utamanya?

BTW, tentang pendapat teman saya mengenai NS sini, benar gak yah?

Wassalaam,

Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com

No comments: