Posted: 5 Agustus 2004
Kemarin gue baca Kompas, tentang kisah seorang anak yatim, yang miskin,
tapi sangat cerdas, hingga berhasil meraih medali perunggu di Olimpiade Biologi...
Anak Kediri ini bingung dengan biaya masuk dan hidup, selepas diterima di
Mikro-Biologi ITB...Sedari kecil dia sudah bersusah payah untuk bisa
bersekolah, dan sang Ibu harus bekerja di Surabaya terpisah dari anaknya...
Kasihan juga...anak pintar disia-siakan...Banayk tuh teman-temanku dulu,
yang dulu dikirim melalui program STAID, tapi kini entah menghilang rimbanya...
Kabur dari ikatan dinas??? Konotasi negatif ini ditolak mereka dengan alasan
sudah sekolah tinggi-tinggi tapi kesejahteraan kurang, gak ada sarana-fasilitas
meneliti, dan merasa kurang dihargai...Di kantor gak ngapa-ngapain, akhirnya
banyak yang jadi interpreter cabutan ataupun broker proyek-proyek...
Padahal dulu untuk menyekolahkan mereka, negara harus membiayai
20 juta rupiah/bulan/orang...Setahun jadi 250 juta rupiah per orang...
Rata-rata mereka 5 tahun di sana, dan kalau ada 50 orang/tahun, jadinya
kira-kira 60 milyar...Investasi yang gak sedikit, tapi hasilnya gak jelas...
Tapi percuma jadi orang pintar, kalo kantong cekak...Kita boleh tahan,
anak isteri mana tahan lihat dapur gak ngebull...
Salah siapa yahh??? Sekolah tinggi-tinggi, gaji pokok cuma 1 juta/bulan...
Enak banget jadi AFI, cuma modal suara, harta bisa melimpah dalam sekejap...
Enak jadi Inul, sekali goyang di malam tahun baru, sudah dapat 40 juta semalam...
Enak jadi kepala dinas di Kalimantan...Bisa kongsi dengan cukong-cukong
pembalak kayu, dapat bagian bermilyar-milyar per tahun...
Enak jadi pegawai imigrasi dan pajak, bisa korupsi dan nodong pemakai jasa
dengan todongan beratus-ratus juta...
Memang enak jadi koruptor...hartanya melimpah banyak...
Apalagi di Indonesia, yang memang negeri korup dari lapisan atas sampai
bawah...Korupsi sudah dimaklumi sebagai budaya, dan merata dilakukan
begitu buanyaakk orang....Realitas yang harus diterima dengan jiwa besar
sebagai negara terkorup di Asia...Bentar lagi mungkin di dunia...
So, kalo punya anak pikirin aja, tuh anak mau dijadikan anak pintar
atau anak kaya??? Kalau mau jadi anak kaya, arahkan dia ke pekerjaan
yang bisa berpeluang untuk korupsi banyak, di entertainment kayak AFI and Inul,
ataukah jadi bisnis-man sambil main kotor...
Thanks and best regards,
Papa Fariz
No comments:
Post a Comment