Posted: 18 Januari 2006
Dalam menyikapi pelarangan babi, semuanya berujung kepada ketaatan terhadap perintah Allah.
Ketika Allah memerintahkan demikian, maka kita harus mengikutinya, bukan dipikirkan dengan logika
terlebih dahulu serta ditimbang-timbang lagi pelaksanaannya...
Insya Allah di kemudian hari, hikmah dari semua itu akan terbuka dengan penelitian dan pengetahuan
yang kita miliki.
Tentang pelarangan babi itu sendiri, ada juga yang berpendapat, karena berkaitan dengan sifat sang babi.
Babi itu kerjanya cuma makan, tidur dan ngeseks. Hewan yang benar-benar pemalas, cuma 3 hal itu aja
yang ada di benaknya. Dengan makan babi, maka sifat hewan ini akan menurun ke manusia (sayang lom
dapat penjelasan ilmiahnya)...
Ada lagi yang bilang, babi itu kotor dan jorok...Makannya di lumpur, bahkan kotoran sendiri pun diembat juga...
Sikap dan perilaku babi yang menjijikkan menyebabkan doi tidak layak dikonsumsi...
Ada pula yang mengatakan bahwa babi banyak mengandung cacing pita yang berbahaya...
Dan lain-lain lagi beragam penjelasan lainnya...
Dulu di Jepun, saya pernah menanyakan pada seorang ustadz muallaf dari bangsa Jepun, perihal babi ini...
Karena cacing pita babi dilarangkah? Beliau cuma tersenyum saja, katanya orang Jepun doyan babi,
tapi lebih sehat dari kita, dan umurnya lebih panjang dari kita yang gak makan babi...So what gitu lho???
Kemana tuh cacing-cacing pita? Apakah lari ketakutan karena mau dimakan para jepun???
Lanjut beliau, pelarangan babi adalah perintah Allah, dan inilah yang utama...Kalau ada yang bisa menjelaskan
hikmah di baliknya, sangat bagus sekali...Namun alasan pertama kita gak makan babi adalah karena, sekali lagi,
itu perintah-Nya, dan bukan karena cacing pita dll....
Ada comments yang lain?
Wassalaam,
Papa Fariz
----- Original Message -----
Bob: Tolong beritahu saya, mengapa seorang Muslim> sangat mementingkan> mengenai kata-kata "Halal"> dan "Haram"; apa arti dari kata-kata tersebut?> > Yunus: Apa-apa yang diperbolehkan diistilahkan> sebagai Halal, dan > apa-apa> yang tak diperbolehkan> diistilahkan sebagai Haram, dan Al-Qur'an lah yang> menggambarkan > perbedaan> antara keduanya.> > Bob: Dapatkah anda memberikan contoh?> > Yunus: Ya, Islam telah melarang segala macam darah.> Anda akan > sependapat> bahwa analisis kimia dari> darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari> uric acid (asam > urat?),> suatu senyawa kimia> yang bisa berbahaya bagi kesehatan manusia.> > Bob: Anda benar mengenai sifat beracun dari uric> acid, dalam tubuh > manusia,> senyawa ini> dikeluarkan sebagai kotoran, dan dalam kenyataannya> kita diber i > tahu bahwa> 98% dari uric acid> dalam tubuh, dikeluarkan dari dalam darah oleh> Ginjal, dan dibuang > keluar> tubuh melalui air seni.> > Yunus: Sekarang saya rasa anda akan menghargai> metode prosedur > khusus dalam> penyembelihan hewan> dalam Islam.> > Bob: Apa maksud anda?> > Yunus: Begini... seorang penyembelih, selagi> menyebut nama dari Yang > Maha> Kuasa, membuat irisan> memotong urat nadi leher hewan, sembari membiarkan> urat-urat dan> organ-organ lainnya utuh.> > Bob: Oh begitu... Dan hal ini menyebabkan kematian> hewan karena > kehabisan> darah dari tubuh,> bukannya karena cedera pada organ vitalnya.> > Yunus: Ya, sebab jika organ-organ, misalnya jantung,> hati, atau otak> dirusak, hewan tersebut dapat> meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal> dalam urat-uratnya > dan> akhirnya mencemari daging.> Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan> tercemar oleh uric acid,> sehingga menjadikannya> beracun; hanya pada masa kini lah, para ahli makanan> baru menyadar i > akan> hal ini.> > Bob: Selanjutnya, selagi masih dalam topik makanan;> Mengapa para > Muslim> melarang pengkonsumsian> daging babi, atau ham, atau makanan lainnya yang> terkait dengan babi?> > Yunus: Sebenarnya, diluar dari larangan Al-Qur'an> dalam > pengkonsumsian> babi, bacon; pada> kenyataannya dalam Bible juga, pada Leviticus bab> 11, ayat 8, > mengenai> babi, dikatakan, "Dari> daging mereka (dari "swine", nama lain buat "babi")> janganlah kalian > makan,> dan dari bangkai> mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor> buatmu."> > Lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi tidak> dapat > disembelih di> leher karena mereka tidak> memiliki leher; sesuai dengan anatomi alamiahnya?> Muslim beranggapan > kalau> babi memang harus> disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu> Sang Pencipta akan> merancang hewan ini dengan> memiliki leher.> > Namun diluar itu semua, saya yakin anda tahu betul> mengenai efek-efek> berbahaya dari komsumsi> babi, dalam bentuk apapun, ba ik itu pork chops,> ham, atau bacon.> > Bob: Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko> besar atas banyak > macam> penyakit. Babi diketahui> sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit> berbahaya.> > Yunus: Ya, dan diluar itu semua, sebagaimana kita> membicarakan > mengenai> kandungan uric acid dalam> darah, sangat penting untuk diperhatikan bahwa> sistem biochemistry > babi> mengeluarkan hanya 2% dari> seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98%> sisanya tersimpan dalam> tubuhnya.> > Mohon diteruskan kepada semua rekan Muslim dan> Non-Muslim. Ini dapat> menjawab sebagian pertanyaan> mereka, khususnya kala non-Muslim bertanya mengapa> umat Islam tidak > boleh> mengkonsumsi babi.> > *******end
No comments:
Post a Comment