Posted: 8 Agustus 2005
Mau nambahin sedikit neehh...
Menurut La Tahzan, Hidup itu dalah Seni...
Marketingpun demikian, ia adalah sebuah seni juga...
Yang indah dari marketing itu adalah seni mempengaruhi seseorang agar orang tersebut tertarik dengan apa yang kita diskusikan dan promosikan.
Bagaimana kita bisa mengambil hati lawan bicara dan bisa membawa lawan bicara kita mengikuti alur pikiran kita,dengan tujuan akhir membeli apa yang kita tawarkan.
Minimal mereka tertarik dan mau menjalin hubungan dengan kita, terlepas ada bisnis atau gak saat itu or nantinya.
Kalau sudah naik ke bisnis tingkat perusahaan, walaupun mereka mungkin saat itu gak membeli karena terkait dengan limit kewenangannya (semisal semua sudah diputuskan oleh HQ dll), andaikan ada ketertarikan apalagi keterikatan, mereka akan mau memberikan informasi yang kita butuhkan, semisal tentang kompetitor kita dll, bahkan mau membantu kita apabila diperlukan.
Karena bisnis itu sendiri juga adalah perang strategi secara globalb ukan cuma lokal di situ saja (ini typical perusahaan Jepun).
BTW, konon katanya orang yang sukses di bisnis (bukan sales saja lho) itu adalah bukan orang yang pintar, melainkan orang yang berani.
Orang pintar terlalu banyak pertimbangan.
Karena terlalu banyak berhitung, akhirnya berpikir terlalu jauh dan jadi ragu atau batal berbisnis.
Kalau orang yang berani, biasanya menjalankan sambil berpikir dan sebaliknya.
NO PAIN NO GAIN, HIGH RISK HIGH GAIN.
Dan terkadang orang yang pintar itu merasa gengsi kalau harus jualan (makanya image sales di kita adalah low level job, padahal sales itu salah satu ujung tombak maju gaknya perusahaan).
Sayangnya di Indonesia, banyak yang berpikir instant.
Pengen punya banyak duit dalam waktu singkat, tapi gak mau susah-susah.
Makanya banyak yang ketipu, seperti dalam kasus Qurnia Subur Alam Raya, dll.
Udah tau bisnisnya gak masuk logika (masak bisa ngasih bunga 30%), tapi karena ngebet pengen kaya, akhirnya diembat juga.
Then, contoh lainnya ya itu banyak yang jadi korban penipuan dengan SMS atau pun penipuan dapat hadiah mobil tiba-tiba.
Si penipu, seperti biasa, minta uang pajak 20% diantar ke rekening tertentu, sebelum barangdiserahkan.
Sampai-sampai orang pinter macam George Yunus Adicondro pun kena tipu.
Selidik punya selidik, penipunya cuma lulusan SMP atau SMA.
Kalau kita lihat, maaf, kaum bermata sipit di Indonesia, saat mereka belum merasa sukses, mereka rela makan diirit-irit, pakaian seadanya (walau gak seharusnya seperti ini) dll.
Mereka berdagang pakai planning dan taktik.
Contoh kecil, di dekat rumah saya, dengan dibukanya 1 warung kelontong Cina, 5 warung kelontong pribumi akhirnya tutup.
Menyedihkan. Why?
Karena harga agak miring, ramah dan pelayanannya bagus.
Mereka berpikir ke depan dan gak berpikir instant untuk keuntungan sesaat.
Pada akhirnya, seperti kita ketahui, untuk skala lebih besar, ekonomi kita banyak dikuasai oleh mereka yang nota bene minoritas.
Of course tricky dalam berbisnis yang dilakukan oleh mereka, pasti ada lah.
Itu aja, pengamatan instant saya, semoga ada manfaatnya.
Senang sekali kalau ada rekan lainyang mau sharing ilmu atau opini untuk kita semua.
Wassalaam,
Papa Fariz
3 comments:
terima kasih atas informasinya... salam hangat dewa dirga..
menarik sekli informasinya.. .terimksih :-)
Sangat menarik sekali, jika berbicara tentang marketing memang tidak ada habisnya.
Saya setuju sekali pada poin untuk tidak perlu malu memulai jualan. Saat lulus pendidikan saya langsung take action bisnis online dengan hanya modal blog sederhana. Jualan jaket kulit, dompet, sepatu dan lainnya. Saya yakin suatu saat bisnis saya juga akan berkembang.
Terimakasih banyak, tulisannya sangat menginspirasi.
Best Regards
iis rahmawaty ^^
Post a Comment