Posted: 10 April 2006
Assalaamu 'alaikum,
Heboh Playboy Indonesia, ternyata ditanggapi sinis oleh media Timteng, apalagi kalau bukan karena kita negara dengan mayoritas Muslim terbesar di dunia...
Menkominfo cuma bilang, kalau sekedar nama, tapi contentnya gak ada yang berbau porno, gak masalah dan gak bisa dilarang.
Padahal negara Asia lain, selain Jepang, yang lebih maju dari kita, dengan cerdas berpikir, okelah edisi perdana tidak berbau pornografi, namun itu tidak
lain hanyalah trik bisnis semata. Karena itu, dengan alasan apa pun mereka melarang, karena nama payboy berimage negatif dan tidak ada urgensinya
untuk diterbitkan di sini. Coba deh tanya Pemerintah dan rakyat, apa manfaat dari penerbitan Playboy ini? Bukan kah cuma menghabiskan energi kita,
hingga akhirnya kita malah menghabiskannya untuk "lagi-lagi bertengkar" untuk hal yang sebenarnya tidak perlu kalau tidak ada?
So di benak saya ada beberapa pertanyaan:
1. Apakah Pemerintah kita terlalu takut, hingga kalau melarang sesuatu akan diteriaki melanggar HAM, kebebasan dan kemerdekaan?
Trus kenapa takut sama yang neriakin hal itu, bukankah ini negeri kita sendiri?
2. Apakah Pemerintah kita terlalu tega, hingga rela mengorbankan moral dan akhlak bangsa ini untuk yang namanya HAM dan kebebasan?
3. Apakah Pemerintah kita terlalu bodoh, hingga malah membuat polemik yang tidak perlu di masyarakat? Bukannya mengurus pendidikan dan
kesejahteraan, tapi malah membuat masalah baru dengan peijinan Playboy ini? Kenapa Pemerintah kita gak bisa berpikir strategis jaih ke depan,
dengan menimbang manfaat dan mudharatnya? Kasian banget kalo rakyatnya, kalo Pemerintahnya bodoh begini, untuk masalah kecil saja, udah gak becus.
4. Sebenarnya apa sih definisi kebebasan dan HAM itu? Kenapa semua rambu diterabas demia HAM dan kebebasan? Bahkan secara tidak langsung
seperti mengejek, aturan agama tidak boleh mengekang kebebasan kita. Besok-besok mereka bakal minta diperbolehkannya NUDE dan gay dimana-mana.
Hmm, orang luar gak mau tau bahwa edisi perdana Indonesia dan (mungkin selanjutnya) tidak memuat foto telanjang. Namun yang orang luar tau Indonesia
telah menerbitkan majalah prono bernama Playboy. Mereka akan berkata "WELCOME ABOARD, Kita telah seiring sejalan menjadi negara yang DOYAN
PORNOGRAFI, atas nama KEBEBASAN". Yang mana yah dari kemungkinan 4 hal di atas yang benar atau salah? Atau ada yang mau menambahi?
BTW, pegel dan capek juga ngurusin beginian yah. Abis yang diingetin pada tambeng dan suka-suka. Tapi masak sih kita langsung lari ke selemah-lemahnya
iman, alias diam dan do'a, padahal kita masih mampu memakai lisan dan tangan kita untuk mencegahnya?
Wassalaam,
Papa Fariz
No comments:
Post a Comment