Posted: 23 Maret 2007
Assalaamu 'alaikum,
Top eight earners in 7 profession in Singapore, yakni annual income-nya. Jangan lupa S$ 1 = Rp 6000. Data berikut adalah data median (nilai tengahnya).
1. Lawyers: S$ 4.29 million atau 25,75 milyar rupiah/tahun atau 2,145 milyar rupiah per bulan.
2. Accountants: S$ 3.72 million atau 22,3 milyar rupiah/tahun atau 1,86 milyar rupiah per bulan.
3. Bankers: S$ 3.33 million atau 20 milyar rupiah/tahun atau 1,67 milyar rupiah per bulan.
4. MNCs: S$ 2.70 million atau 16,2 milyar rupiah/tahun atau 1,35 milyar rupiah per bulan.
5. Manufacturers: S$ 2.30 million atau 13.8 milyar rupiah/tahun atau 1,15 milyar rupiah per bulan.
6. Ministers: S$ 1.20 million atau 7.20 milyar rupiah/tahun atau 600 juta rupiah per bulan.
7. Engineers: S$ 0.62 million atau 3.7 milyar rupiah/tahun atau 300 juta rupiah per bulan.
Terhadap Indonesia, memang tidak bisa dibandingkan apple to apple. Konon katanya gaji Presiden RI cuma beberapa puluh juta per bulan. Kalau gak salah cuma 60 juta per bulan. Gubernur DKI, basic salary cuma 12 juta per bulan. Anggota DPR 10-25 juta per bulan.
Bedanya, di Indonesia itu untuk para petinggi, banyak banget yang namanya TUNJANGAN alias Allowance. Bedanya lagi, sekalipun gaji resmi gak seberapa, tapi banyak kok orang kita yang punya mobil-mobil mewah dan rumah megah.
Misalnya, tarohlah pegawai Pemda DKI, gaji kotornya per bulan maksimum sekitar 3-4 juta rupiah. Tapi kenapa bisa punya mobil mewah dan rumah gedong? Padahal cicilan mobil per bulan untuk Avanza aja bisa 4 juta-an lebih. Apalagi mobil mewah. Rumah yang bagus di atas 5 juta-an per bulan. Secara matematis gak mungkin bisa terpenuhi. Tapi kok bisa?
Itulah ciri khas kita, yang gak didapat di sini, yakni: SIDE INCOME. Halal atau haramnya silahkan dipikir sendiri.
Minggu lalu saya bosen denger cerita, pengusaha penebang kayu yang ngasih jajanan ke ladies peliharaan pejabat oknum pohon, sebesar puluhan juta rupiah per bulan. Apalagi ke kantong ybs yah. Di Jakarta kalo korupsinya di bawah 10 milyar, itu rugi bandar. Kalo korupsi gak perlu nanggung, karena kalo ada yang gak kebagian biasanya pada bernyanyi. Bagi-bagi uang proyek udah biasa di sana.
Baiknya gimana yah? Apakah gaji di Indonesia perlu dinaikkan gila-gilaan agar bisa mencegah korupsi? Tapi yakinkah anda bahwa andaikan semua bergaji tinggi, maka KKN akan hilang? Bahkan ada yang memplesetkan, kalo gaji naik, KKN gak hilang, yang ada malah sogokan yang makin meninggi (wew jangan pesimis dong).
Then, yang jelas ada ketimpangan gaji di Jakarta dan di Singapore untuk profesi yang sama. Boleh dikata bisa lebih dari 5x bedanya. Namun kenapa yahh harga barang kebutuhan hidup dan makanan itu cuma beda-beda tipis di bawah 2x lipat? Bahkan boleh dibilang untuk hal makanan, harga di Jakarta lebih mahal daripada harga di Johor. Perbandingan lurus harga barang di Singapore dan di Malaysia adalah 2:1. Namun di Jakarta agaknya di tengah-tengah, alias Singapore:Jakarta:Malaysia = 2:1,5:1 (CMIIW). Gak heran deh, rasanya pegang uang di Jakarta itu cepat habis. 100 ribu perak itu suma cukup buat beli 2 kantong susu @400g. Hiks, hiks sedihnya.
Tapi jangan kira kalo orang kita miskin-miskin lho. 25% foreigners pembeli properti mewah di sini adalah orang Indonesia, padahal properti itu harganya sampai puluhan milyar sebijinya. Gak usah kaget kalo liat Toyota Alphard, Benz, Jaguar banyak berkeliaran di Jakarta, padahal harganya milyaran rupiah. Namun juga gak usah bingung kalo liat para pengemis bertebaran di mana-mana, dan para pengamen yang cuma dapat recehan ada di sana-sini.
Timpang banget perbedaan ekonomi kita.
Wassalaam,
Papa Fariz
FS account: boedoetsg@yahoo.com
No comments:
Post a Comment