Sunday, October 28, 2007

Pendidikan dini dan etos kerja yang lemah

Posted: 1 September 2007

Dear Brother,

Tentang lemahnya etos kerja kita, IMHO, ke pendidikan lagi. Saistem pendidikan kita belum sukses untuk menanamkan sikap positif ke benak orang-orang kita. Perbaikan sikap dan attitude itu harus dimulai dari masa kanak-kanak. Orang dewasa, pikirannya sudah terlalu keras dan kaku hingga sulit diperbaiki. Kalau dari masa kanak-kanak sudah begitu, ketika dewasa coba diperbaiki, unless via brain washing, maka akan mbalik meneh Mas. Contohnya aja di pabrik-pabrik, ketika ada supervisor kerjanya rajin, tapi ketika tidak diawasi pada malas-malas. Supervisor pun ngawasi karena takut dimarahi oleh atasan dll. Tapi bukan maka tanggung jawab yang tertanam di situ, apalagi rasa saling memiliki terhadap tempat dimana kita cari makan. Ini cuma salah satu contoh simpel selain yang sampeyan utarakan.

Jadi ya begitu deh, mbalik meneh. Saya pernah tulis di email tentang sikap bangsa Jepang yang
"meiwaku kakenai" alias tidak ingin merepotkan atau menyusahkan orang lain. Implementasinya luas, di masalah antrian dll. Itu ditanamkan sejak kecil, via pendidikan mereka di sekolah-sekolah. Tapi pendidikan kita masih menghasilkan murid yang doyan corat-coret tanpa tau apa makna coretannya itu dan apa akibat buruknya. Juga melahirkan yang senang tawuran dan ngotot-ngototan, sekalipun itu mahasiswa.

Namun, adakah pihak otoritas kita sudah menyadari bahwa itu semua bermula dari pendidikan yang diterapkan terhadap generasi penerus bangsa? Adakah mereka sadari tentang artinya pendidikan bangsa dan sang pendidik? Masa depan bangsa ada di tangan generasi penerus. Wajarlah kalo PM Singapore sini mengundang khusus para guru dan menyebut nama mereka, berterima kasih sekaligus meminta hadirin melakukan standing ovation terhadap guru yang hadir di pidato kenegaraannya.

Inilah salah satu bentuk apresiasi terhadap para guru, yang di sini gajinya cukup mumpuni.

So? Susah diperbaiki ketika sudah dewasa. Kecuali dengan jalan brain washing. Kalau mau diperbaiki, ya dari kanak-kanak. Sadarkah kita semua akan hal itu? Yahh, yang penting kita pikirin anak kita dulu deh Mas, sambil berharap negara memikirkan anak-anak mereka yang adalah masa depan mereka.

Wassalaam,

Papa Fariz
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
FS Account: boedoetsg@hotmail.com

No comments: