Sunday, January 10, 2010

Cewek Tempel di balik proyek dan KKN

Posted: 7 Oktober 2007

Assalaamu 'alaikum,
http://www.youtube.com/watch?v=0buDScDu8eI

Tinggi semampai, seksi, cantik dan putih. Kalo kata host talk show ini, nilainya 9,9. Suaranya dan tawanya pun manja dan menggemaskan. Sosok yang secara fisik bisa dibilang nyaris sempurna. Trus apa kerjanya dengan anugerah fisik yang nyaris tanpa cacat ini? Jawabnya, misalnya atasannya mau memenangkan suatu tender atau proyek, maka dia ikut serta. Kalau ada dia, ya nanti proyeknya jadi gol deh. Gimana caranya? Ya di entertaint dong, timpalnya singkat. Yaa, status aslinya memang seorang mahasiswi, namun di balik itu dia juga merangkap sebagai seorang lady escort.
Lady escort, sebenarnya bukan barang langka, dan di negeri lain juga ada. Di nusantara, konon katanya peran lady escort, selain kick back money, memang sangat besar untuk menggolkan suatu tender. Fenomena begini memang sudah sangat sangat biasa. Saya sendiri bosen juga mendengar, bapak yang suka mengantar saya kalau saya lagi tugas di Jakarta, sering cerita bahwa dia acap kali mengantar tamu bapak-bapak pejabat dari daerah. Kalo datang ke sini, kelakuannya seperti raja. Yang bikin driver ini sebel, karena dia harus begadang demi menunggu sang pejabat tiap malam hura-hura di Mangga Besar. Ini salah satu kisah nyata dari para pejabat kehutanan Borneo.
Yaaa, pejabat kita memang gak jauh dari yang namanya selangkangan. Entah itu mau namanya karaoke, ataupun pijat-pijatan, ataupun ngegedek di diskotik, ujung-ujungnya ya sami mawon, si otong gak mau bobo ndirian. Siapa yang bayarin? Tentunya ini adalah bagian dari entertaintment. 5 juta semalam pun tuk karaoke gak masalah. Ceweknya juga gak murah biayanya. Satu orang sekali booking nemenin dah 400 ribu.
Kalo kelonan lain lagi tarifnya. Itu belum termasuk tips buat cewek itu dan tambahan buat sang mami. Bahkan ada yang kerjanya cuma Polisi Hutan saja, di sini sampai bisa "memelihara" lady escort. Siapa lagi kalo bukan klien yang bantu sandang pangan sang cewek. Dinas cuma 2 hari, tapi jalan-jalannya 5 hari, sudah tentu uang dinasnya jadi 7 hari dan itu dibiayai oleh pajak yang dibayar oleh rakyat. Busyeet deeeh.

Kalo kurang duit, gak usah bingung, tinggal telpon klien, langsung deh ditransfer berapa puluh juta pun yang diminta. Jangan heran kalo pejabat daerah datang kemari seneng banget ngeborong barang dari mulai butik mewah di Plasa Senayan sampai barang di pasar grosir Mangga Dua dan Tanah Abang. Duitnya kayak kagak ada meterannya. Mungkin di rumahnya punya pohon duit kali yahh.
Apakah semua itu gratis? Di dunia ini gak ada yang gratis. Apalagi kalo dah berkaitan dengan pejabat dan cukong bejat kayak gini. Bukan lagi ada udang di balik bakwan, tapi ada lobster di balik bakwan. Untuk kasus pejabat kehutanan kayak gini, ya imbalannya apalagi kalau bukan HPH dan pembalakan liar. Ada tuh yang udah di sidang, dari tamunya driver saya ini, karena tuduhan korupsi 51 milyar! Ya, maksudnya dia nerima uang dari kliennya gitu.
Pejabat kehutanan mungkin cuma dapat barang sekelas peanuts. Jangan tanya untuk proyek umum lain di Indonesia. Silahkan cari sendiri. Mantan KSAD si Hartono, lucunya malah mencak-mencak ketika ketauan nerima rumah berharga milyaran dari si cukong Henry Leo. Rumahnya dibalikin dan ngotot itu pemberian secara pribadi. Kalo pemberian kok gede banget? Apa memang gak motif lain di balik pemberian itu? Mungkin si Hartono kesel, hadiah sekelas "peanuts" buat dia aja diributin. He he, kita semua emang gak tau, kalo pejabat kita memang doyan makan duit. Sampai-sampai mantan Kabulog, Wijanarko, nyimpen 150 juta tunai di kamar mandi. Padahal pengamen yang dapat gopek aja susah bentar lagi mau diberangus dari jalanan.
Itulah realita kita. Lady Escort, Kick Back Money, "Hadiah" Super, menggejalan dimana-mana. Gak usah malu kalo kita yang mengaku punya agama, ternyata pada kenyataannya dibelit oleh fenomena KKN yang akut. Boleh jadi julukan negeri korup dengan peringkat 153 di dunia adalah kampanye negatif untuk kita. Walau kita sebenarnya sadar, suka atau gak, KKN memang sudah mendarah daging dan sudah jadi bagian kehidupan dan budaya yang bisa kita terima.
Aturan dari Langit sebenarnya jelas, cuma ada hitam atau putih, alias pahala atau dosa. Tapi kita semua seneng bikin jadi grey alias gak jelas, lalu diberi alibi macam-macam. Orang Jepang bilang, seribu dalih pun mudah dibikin. Makanya banyak pejabat mengklaim klien ngasih hadiah milyaran dengan ikhlas. Hari gini mikir ikhlas untuk hadiah segede gitu? Yang ngasih aja susah payah nyari duit seperak, mana masih sih cukong itu mengikhlaskan hadiah itu?
Trus gimana solusinya? Gak boleh menyerah dalam menegakkan kebenaran. Meski ganjalannya banyak dan susah banget. Liat saja, anggota KY sekalipun ternyata ikut-ikutan KKN padahal dia seharusnya mengawasi hakim kita dari tindak KKN. Memang dunia serasa terbalik. Tapi biarlah, toh sebagai makhluk kewajiban kita cuma berbuat yang terbaik. Semuanya adalah Kuasa Ilahi dan semuanya sudah digariskan oleh-Nya. Karenanya jangan pernah berhenti dan lelah menyuarakan kebrengsekan otak kita. Bukan maksud bikin pesimis, melainkan sebagai reminder bahwa penyakit itu masih ada dan kita gak boleh putus asa mengobatinya.
Yah itulah realita di negeri kita. Mau gimana lagi. What to do? Ada yang pernah denger cerita tentang escort-escort-an Lady?
Wassalaam,

Papa Fariz
Web Blog: http://papafariz.blogspot.com
FS Account: boedoetsg@hotmail.com

No comments: